Mohon tunggu...
Cahyadi Joko Sukmono
Cahyadi Joko Sukmono Mohon Tunggu... Konsultan - Social Business Specialist

Business Coach di PT FORBIZ INDONESIA VISINUSA || Ketua Umum ABDSI || Founder Sekolah Ekonomi Desa || Pendiri Republik Entrepreneur Syndicate | UMKM Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Peran UMKM dalam Indonesia Emas 2045: Proyeksi, Peluang dan Tantangan

18 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 19 Maret 2024   00:48 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp


Indonesia Emas 2045, sebuah visi ambisius yang menggambarkan Indonesia sebagai negara maju, berkembang, dan mandiri secara ekonomi, sosial, dan politik. Dalam mencapai visi ini, peran strategis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta koperasi menjadi krusial. Sebagai tulang punggung perekonomian bangsa, UMKM dan koperasi memiliki peran yang tak tergantikan dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

UMKM dan koperasi tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Berdasarkan proyeksi yang disusun oleh Bappenas, UMKM diproyeksikan akan menjadi kekuatan utama dalam ekosistem ekonomi Indonesia pada tahun 2045, terutama dalam konteks ASEAN yang semakin terintegrasi dan kompetitif secara global.

Pergeseran geopolitik global juga memberikan peluang baru bagi UMKM Indonesia. Sebagai negara kepulauan dengan lokasi strategis, Indonesia memiliki akses yang luas ke pasar global. Dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan dan kerjasama regional seperti ASEAN Economic Community (AEC), UMKM dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saingnya di tingkat internasional.

Selain itu, Indonesia juga akan menikmati bonus demografi yang signifikan hingga tahun 2045. Dengan populasi yang mayoritas terdiri dari generasi muda yang produktif, UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Namun, untuk mengoptimalkan bonus demografi ini, diperlukan investasi yang besar dalam pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pekerja UMKM.

Tidak kalah pentingnya, kekuatan sumber daya manusia berkualitas menjadi faktor penentu bagi keberhasilan UMKM dalam menghadapi tantangan global. Melalui pendampingan dan konsultasi yang tepat, UMKM dapat memperkuat kapasitas mereka dalam hal manajemen, pemasaran, dan inovasi produk. 

Aliansi untuk Bangun Desa Sejahtera Indonesia (ABDSI) adalah salah satu lembaga yang memainkan peran penting dalam memberikan pendampingan dan konsultasi kepada UMKM di seluruh Indonesia. Melalui layanan dan program yang mereka tawarkan, UMKM dapat meningkatkan daya saing dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, UMKM dan koperasi akan terus menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, UMKM Indonesia dapat meraih potensi penuhnya dan berkontribusi secara signifikan terhadap kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun