GANGGUAJN PARU ANAK AKIBAT PAPARAN ASAP ROKOK DI LINGKUNGAN RUMAH.
Pada saat ini, umumnya semua orang mengetahui seberapa pentingnya kesehatan bagi setiap individu. Banyak orang yang senantiasa selalu menjaga kesehatan mereka dengan melakukan aktivitas yang menyehatkan tubuh, namun tidak sedikit juga dari mereka yang mengabaikan hal tersebut akibatnya berbagai macam penyakit atau dampak buruk bagi tubuh tidak bisa dihindarkan.
Salah satu aktivitas yang merugikan bagi tubuh ialah merokok, saat ini merokok dianggap sebagai perilaku yang "lazim" dikarenakan mungkin merokok dianggap sebagai suatu hal yang dapat menyemengati hidup, ataupun hanya dijadikan sebagai trendi saja. Padahal pada kenyataannya hal ini sangat berakibat buruk apabila terjadi terus-menurus dan tidak segera dicegah atau diberhentikan baik untuk pengguna rokok itu sendiri, ataupun orang-orang disekitarnya.
Tidak bisa dipungkuri bahwa dampak dari asap rokok ini sangat berbahaya dan merupakan masalah serius, hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai kasus tentang penyakit gangguan pernafasan pada anak yang berujung pada kematian, dikarenakan paparan dari asap rokok yang ada dilingkungan mereka. Â Salah satunya terjadi pada bayi 11 bulan yang didiagnosis mengidap bronkitis akibat paparan rokok, terlansir pada sebuah video viral yang diapload ditiktok @telormcd, pada Minggu (11/9/2022) lalu. Pengguna akun tiktok tersebut mengatakan bahwa anaknya harus menjalani pengobatan secara rutin menggunakan uap dan pengunaan obat2an lainnya untuk mengeluarkan dahak. Selain itu pemilik akun tiktok tersebut juga memberikan peringatan kepada orang tua yang merokok secara aktif.
"Kalau yang udah punya anak, yuk egonya minggir sebentar buat enggak ngerokok daripada gabisa gendong anak," tulis pemilik akun tersebut.
Kejadian ini tentunya sangat memperhatinkan, Dosen Anak Universitas Muhammadiyah Malang Ibu Henik Tri Rahayu S.Kep, .Ns., MS., PhD mengatakan bahwa kandungan asap rokok sangat berbahaya dikarenakan didalamnya terkandung zat nikotin yang merupakan racun yang dapat menumpuk diorgan pernafasan dan kemudian merusaknya, tidak hanya itu paparan rokok yang terus-menurus akan mengakibatkan peradangan sebagai respon imun, dan menyebabkan gangguan pernafasan lebih lanjut, apalagi bagi anak-anak dan bayi yang memiliki imun rentan yang memiliki potensi menjadi host bagi bakteri-bakteri jahat sel pernafasan.
Ibu Henik Tri Rahayu S.Kep, .Ns., MS., PhD juga menambahkan bahwa gejala awal rokok ini memang tidak selalu nampak, gejala diketahui semakin memburuk ditandai dengan semakin sering sakit terutama pernafasan, batuk lama, sesak nafas, berat badan menurun hingga terjadinya infeksi sekunder saluran pernafasan.
Untuk ituperlu adanya pencegahan agar anak terhindar dari paparan rokok dengan adanya peran orang tua di dalamnya, "Tentunya orang tua atau keluarga, karena anak-anak blm mampu memilah mana yg baik dan mana yg buruk bagi kesehatan. Lingkungan keluarga menjadi faktor penting bagi kesehatan anak-anak terutama dalam hal ini dengan cara hindari paparan dari asap rokok, kuatkan imun anak dengan pemenuhan gizi, olahraga di luar ruangan (asupan vit D)", lanjutnya ujar dosen yang kerap dipanggil Bu Henik oleh Mahasiswa Unversitas Muhammadiyah Malang ini (8/12).
Keadaan berbahaya dilingkungan sekitar memang sebagian tidak terasa bagi kebanyakan orang, seperti yang telah dipaparkan diatas aktivitas merokok yang seringkali disepelekan dan mengakibatkan penyakit pernafasan. Oleh karena ini diperlukannya kemauan, kesadaran, dan kemampuan dari berbagai pihak untuk mebudayakan pola hidup sehat, agar tercipnya lingkangan sehat dan tubuh yang sehat pula.
Penulis: Cahya Desry Eka Putri Tadu