Mohon tunggu...
Cahya Ardhana
Cahya Ardhana Mohon Tunggu... Administrasi - Cahya Ardhana, Mahasiswa

Cahya Ardhana, Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antara Pengetahuan, Filsafat, dan Agama

19 Desember 2021   06:04 Diperbarui: 19 Desember 2021   06:08 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetahuan sudah muncul sejak pada abad ke 6 SM yang ditemukan oleh filsuf-filsuf Yunani Kuno. Pengetahuan dapat diartikan sebagai suatu gejala yang digalih oleh manusia menggunakan akal. Pengetahuan ini muncul saat seseorang merasa penasaran akan suatu hal yang belum ia temui dan belum ia rasakan sebelumnya. Pengetahuan bersifat fleksibel bisa dikombinasikan dengan dengan hal-hal apapun yang dapat mendukung pengetahuan orang tersebut. Pengetahuan pada dasarnya memilki sifat prediktif terhadap suatu hal yang baru.

Pengetahuan juga memiliki dua jenis pokok pengetahuan yang perlu diketahui oleh manusia yaitu pengetahuan implisit, pengetahuan eksplisit, pengetahuan empiris, dan pengetahuan rasionalisme. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang bersumber dari faktor-faktor yang tidak nyata seperti keyakinan pribadi manusia, perspektif, dan prinsip manusia. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang sudah bersifat konkrit dan nyata dan sudah bisa dibuktikan dengan buku, dokumen, media, atau semacamnya. Pengetahuan empiris adalah pengetahuan yang terbukti dengan pengalaman yang dilihat oleh panca indera atau pengetahuan empiris ini bisa juga disebut pengetahuan aposteriori. Dan pengetahuan rasionalisme adalah pengetahuan yang diperoleh dari akal budi manusia. Pengetahuan rasionalisme adalah kebalikan dari pengetahuan empiris, pengetahuan rasionalisme lebih bersifat apriori, yaitu tidak menekankan pada suatu pengalaman manusia


Filsafat muncul pada tahun 6 S.M. hingga awal abad pertengahan yaitu antara 600 tahun S.M. hingga tahun 200 S.M.  munculnya filsafat sama dengan munculnya sebuah pengetahuan. Tetapi, antara filsafat dan pengetahuan lebih dulu filsafat karena, filsafat adalah cikal bakal munculnya berbagai macam pengetahuan. Dalam berfilsafat ada macam-macam karakteristik yang perlu diketahui. Salah satu karakteristik filsafat adalah bersifat menyeluruh. Menyeluruh masudnya para filsuf akan mengaitkan filsafat salah satunya dengan agama dan pengetahuan.


Dalam filsafat memiliki bidang telaahnya sendiri yaitu, filsafat akan menelaah segala masalah yang mungkin dapat dipikirkan oleh manusia. Seorang filsuf tidak akan habis dalam menggali ilmu filsafatnya jika terjawab satu masalah dalam pikirannya, maka dia akan mulai bertanya lagi tentang yang lainnya, yang menurutnya masih belum ada jawaban yang konkret atas pertanyaan tersebut.
Filsafat memiliki beberapa cabang diantaranya adalah:Epistemologi, Etika, Estetika, Metafisika, Politik, Filsafat agama, Filsafat ilmu, Filsfat pendidikan, Filsafat hukum, Filsafat sejarah, dan Filsafat matematika.


Salah satu cabang filsafat adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan epistemologi yang mengkaji secara spesifik hakikat tentang ilmu. Filsafat ilmu dibagi menjadi dua yaitu filsafat ilmu-ilmu alam dan filsfat ilmu-ilmu sosial. Berarti dalam hal ini filsafat ilmu akan menelaah ilmu yang berbeda yaitu ilmu-ilmu tentang alam dan ilmu-ilmu tentang sosial. Dalam filsafat ilmu ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat-hakikat ilmu seperti: Objek apa yang ditelaah ilmu?. Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut?. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?. Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar?. Dari sinilah maka keterkaitan antara filsafat dan pengetahuan.


Agama adalah suatu keyakinan yang dipeluk dan dipercaayai oleh manusia. Agama juga diartikan sebagai suatu sistem atau aturan yang mengatur tentang kepercayaan manusia dalam bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam persoalan beribadah di setiap agama pasti memiliki tata cara atau kaidah dalam melakukannya. Setiap agama memiliki simbol, mitologi, dan sejaarahnya masing-masing yang didalamnya pasti menjelaskan tentang bagaimana agama tersebut muncul. Dalam keyakinan di dalam diri manusia akan terbentuk moralitas, etika, dan hukum agama yang baik dan yang mereka percaya dan sesuai dengan agama yang mereka percaya. Menurut beberapa ahli di dunia ini ada sekitar 4.200 agama.


"Agama adalah sesuatu sistem yang terpadu yang dimana agama tersebut terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat suci". Emile Durkheim.


Hubungan antara pengetahuan, filsafat, dan agama


Filsafat sebagai landasan berpikir manusia apalagi dalam dunia akademik seperti menalar untuk mencari dan mendalami sebuah ilmu pengetahuan. Filsafat dan pengetahuan dalam tahun ketahun akan mengalami sebuah transformasi untuk menuntaskan masalah yang ada dalam setiap zaman. Didalam filsafat menjelaskan tentang studi-dtudi seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis yang dijabarkan dalam konsep yang dasar. Filsafat dipelajari untuk menemukan kebenaran tentang sesuatu yang ada yang diamana jawaban kebenaran tersebut dihasilkan oleh para filsuf. Tujuan dari filsafat adalah untuk memperoleh kebenaran yang bersifat mendasar dan menyulurh dalam sistem yang konseptual. Filsafat juga mengasilkan kebenaran yang bersifat abstrak, spekulatif, akan tetapi tidak mampu untuk bagaimana cara mengadakannya.


Filsafat dengan pengetahuan memiliki hubungan yang bersifat realitas dimana dalam filsafat dan pengetahuan diperoleh dalam kegiatan manusia. Kegiatan manusia dalam hal ini artinya proses dan hasil dalam filsafat dan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia. Filsafat dan pengetahuan merupakan hasil dari pikiran manusia yang secara sadar. Bila dilihat dari proses awal munculnya filsafat dan pengetahuan maka manusia berperan penting dalam munculnya filsafat dan pengetahuan yaitu, dimana awalnya manusia berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia, dengan menggunakan beberapa metode tertentu yang sistematis dan kritis.


Filsafat dan pengetahuan memiliki satu kesatuan dan hubungan yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Perbedaan diantara pengetahuan dan filsafat bukan untuk di perdebatkan melainkan untuk saling melengkapi antar keduanya. Semua keilmuan sudah pasti dibicarakan dalam filsfat, dan semua pengetahuan lahir dari filsafat. Misalnya seperti matematika, psikologi, fisika, kimia, dan biologi. Filsafat membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah. Ilmu pengetahuan menggunakan cara eksperimentasi terkontrol sebagai metode yang khas dalam menguji sebuah teori. Sedangkan filsafat mengujinya lewat akal pikiran yang tentunya didasarkan pada akal pikiran manusia dan pengalaman manusia.


Dalam hal ini berarti filsafat dan pengetahuan saling keterkaitan dan terhubung karena semuanya adalah hasil dari kegiatan manusia. Hubungan antara filsafat dan pengetahuan yaitu diibaratkan seperti filsafat adalah induknya ilmu sedangkan pengetahuan adalah anak filsafat. Filsafat dijadikan sebagai induknya ilmu karena, filsafat memiliki cakupan sifat yang lebih luas sedangkan pengetahuan bersifat terbatas pada suatu bidang tertentu. Filsafat dan pengetahuan juga saling terkait karena, antara filsafat dan pengetahuan keduanya memiliki metode pemikiran yang bersifat reflektif untuk menghadapi fakta-fakta dunia dan kehidupan. Filsafat dan pengetahuan juga keduanya memiliki sifat sama-sama mengkritik, dengan pikiran yang terbuka dan tidak berpihak kepada apapun dan siapapun untuk mengetahui kebeneran tersebut. dan antara filsafat dan pengetahuan memiliki kepentingan yang sama yaitu mendapatkan pengetahuan yang teratur. Filsafat dan pengetahuan juga mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi oleh manusia baik bersifat kritis refleksi, integral, radikal, logis, sistematis dan universal untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkannya.


Filsafat dan agama memiliki tujuan yang sama yaitu sama-sama ingin mengungkapkan suatu kebenaran dan keduanya ini tidak dapat dipisahkan. Filsafat dan agama kedua-duanya memiliki suatu hal yang penting yaitu realitas (Dzat) dimana realitas ini adalah mencakup tentang masalah kehidupan dan kematian manusia. Antara filsfat dan agama hanya berbeda dalam hal menuntaskan penyelidikan tentang suatu bidang tertentu.


Menurut Sibdi Gazalba (1992:24), baik filsafat dan agama keduanya menentukan norma baik dan buruk, namun keduanya berbeda dalam kriteria sesuatu itu disebut baik dan sesuatu itu disebut buruk. Dalam agama untuk mengukur kriteria baik dan buruk serta benar dan salah didasarkan pada ajaran suatu wahyu. Sedangkan dalam filsafat untuk mencari kriteria baik dan buruk serta benar dan salah mereka melakukannya dengan proses berpikir untuk mencari pengetahuan dengan menggunakan akal manusia tersebut.
Dalam hal ini dapat diartikan bahwasannya filsafat dan agama memiliki hubungan yang reflektif. Reflektif dalam artian bahwa filsafat dan agama tidak ada kekuatan dan perbedaan utama dalam diri manusia, dan antara filsafat dan agama dapat dijadikan sebagai penggerak utama dalam diri umat manusia dalam berpikir, dan merasionalkan iman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun