Mohon tunggu...
Dion
Dion Mohon Tunggu... Lainnya - orang biasa

Orang biasa yang tak punya apa-apa dan terus belajar untuk menulis dan menikmati kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harap dan Cinta (Sebuah Puisi)

25 Maret 2021   21:48 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(dari Di)

Aku tak sudi berteman dengan harap
Kutubku dan kutubnya berlawanan
Tak akan ada kesempatan untuk berjabat tangan
Aku menghadap kanan, ia terbalik
Aku dam sakit berteman
Ia dan derita tak sudi berhadapan
Sudah cukup harap menyayat hatiku dengan belati
Sudah cukup harap mencabik-cabik jantung dengan tangan bergerigi
Tak sanggup lagi tanganku menunjuknya
Tak kuat lagi mulutku membicarakannya
Membawanya dalam kata
Hanya menggiring diri ke neraka
Menyebutnya dalam jentikan pikiran
Hanya mengajakku bersahabat dengan sengsara
Cukuplah aku berteman dengan sakit
Memang tak akan bahagia
Namun setiap belaiannya menimbulkan cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun