Mohon tunggu...
Cahya QiranaRamadhan
Cahya QiranaRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN BTV 3 2021

Saya merupakan mahasiwa program studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer UNiversitas Jember angkatan 2018.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNEJ Membantu Pemasaran Online pada UMKM Kerupuk Bawang di Kerurahan Penganjuran, Banyuwnagi

7 September 2021   17:00 Diperbarui: 7 September 2021   17:02 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Penganjuran adalah salah satu kelurahan yang letaknya ada di pusat kota. Di Kelurahan Penganjuran banyak dibangun perkantoran instansi pemerintah, perbankan dan pusat perbelanjaan. Kelurahan Penganjuran dilalui oleh Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Raya Jaksa Agung Suprapto. Tugu Simpang Lima yang menjadi pusat perkotaan Banyuwangi berdiri di wilayah kelurahan ini. 

Selain itu di Kelurahan Penganjuran juga berdiri Stadion Diponegoro. Selain gedung-gedung perkantoran, di Kelurahan Penganjuran juga banyak perkampungan penduduk seperti Lingkungan Mulyo asri, Karangtipis, Welaran dan Kampung Bali. Keluarahan Penganjuran memiliki 4 Lingkungan yaitu Lingkungan Karangtipis, Lingkungan Krajan, Lingkungan Mulyoasri, Lingkungan Welaran.

Mata pencaharian di Kelurahan Penganjuran sangat bermacam-macam. Dari toko oleh-oleh, pedagang asongan maupun pedagang sembako, dan beberapa produksi rumahan. Dari produksi bagiak, keripik atau kerupuk. mata pencaharian home made yang cukup populer di Kelurahan Penganjuran adalah keripik dan kerupuk. Salah satu UMKM di Kelurahan Penganjuran yaitu Kerupuk Bawang Banyuwangi.

Dokpri
Dokpri

Kerupuk Bawang Banyuwangi pada saat sebelum masa pandemi UMKM kerupuk bawang ini sangat digemari di berbagai penjuru kelurahan bahkan kecamatan, kareca cita rasa kerupuk yang original, membuat konsumen cocok mengomsumsi kerupuk dengan makanan apapun,Tetapi saat ini UMKM Kerupuk Banwang Mengalami penurunan penjualan dimasa pandemi terutama di masa PPKM ini. UMKM Kerupuk Bawang Banyuwangi ini merupakan salah satu tempat produksi yang manual dari cara pembuatannya hingga pemasarannya.

Setelah mengetahui permasalahan yang terjadi di UMKM Kerupuk Bawang  saya melakukan observi penyebab UMKM Kerupuk Bawang di banyuwangi ini tidak bisa bertahan di masa pandemi dan PPKM ini, Cahya Qirana Ramadhan ikut serta sebagai mahasiswa KKN Back To Village Universitas Jember dengan mengambil KKN Tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19 dengan tujuan mahasiswa KKN mampu membantu mengatasi dampak ekonomi yang terjadi pada pemilik usaha dengan memberikan inovasi baru dalam melakukan pemasaran dan penjualan produk UMKM.

Setelah Melakukan Observasi Dapat saya ambil kesimpulan bahwa  saat proses produksi dengan cara manual itu tidak ada masalah, dan bisa menjadi hal keunikan tersendiri di cita rasanya yang menjadi khas. Tetapi pemasarannya yang manual dari mulut -- kemulut  itu yang tidak bisa di benarkan terutama pada masa pandemi saat ini. Karena untuk melanjutkan bisnis usaha yang cukup digemari kita juga harus mempunyai identitas disosial media. 

Maupun tempat yang diakui di google. Jadi, saya sebagai mahasiswa KKN BTV III tahun 2021 ingin membantu UMKM Kerupuk Bawang dalam mengelolah pemasaran online (digital marketing). Saya membantu dalam hal pengelolahan pemasaran online melalui sosial media facebook dan instagram , maupun di maketplace yaitu shopee.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun