Mohon tunggu...
Faried Rijalulhaq™
Faried Rijalulhaq™ Mohon Tunggu... Teknisi - Just an ordinary person, but I'm Limited Edition...

“Islam beribadah itu akan dibiarkan. Islam berekonomi akan diawasi. Islam berpolitik itu akan dicabut seakar-akarnya” — M. NATSIR, PM Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Merokok Lantaran Terinspirasi Publik Figur

31 Oktober 2014   20:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:02 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_332341" align="alignnone" width="605" caption="Sumber ilustrasi: google.com"][/caption]

"Nikmatnya hisapan tembakau ini, sepertinya yang menggulung rokok ini melakukannya dengan rasa cinta", gumam Jono sambil sesekali mengepulkan asap rokok yang membentuk simbol hati.

Ketika kelas  jam kosong, dari balik jendela Pak Guru melihat Amir yang sedang mojok di sudut kelas sambil menghisap sebatang rokok. "Jon, cepat kau matikan itu rokok, tak bisakah kau menunggu 12 tahun lagi buat hisap tu rokok?"gertak Pak guru.

"Aduh,pak..hari gini koq masih ada larangan merokok, melanggar HAM tahu,"kata Jono.

"Hmm,rupanya ada yang mau jadi pahlawan kesiangan di kelas ini. Kata siapa merokok itu boleh ?"tanya Pak Guru sambil menjewer telinga Jono.

"Pak Guru, menteri saja merokok di istana, masak merokok di kelas ga boleh, emang ada larangannya ?"sahut Jono sambil meringis kesakitan.

"Berani sekali kau ngomong,Jon. Memang di dalam kelas ini ga ada tulisan dilarang merokok. Tapi di depan sekolah ada itu tulisan dilarang merokok. Apa perlu kuberi tulisan dilarang merokok di jidat kamu biar paham?"balas Pak Guru dengan nada tinggi.

"Gak perlu pak, saya bisa mengingatnya di luar kepala",jawab Jono.

"Harusnya kau juga ingat smua PR kamu, bukannya merk rokok saja yang kau hapal. Mana PR matematikamu yang kemarin ?tanya Pak Guru lagi.

"Sudah,pak. Tapi bukunya masih dipinjam si Amir kemarin."jawab Jono.

"Alasan saja kau ini. Mir,mana PR kamu, apa belum kau kerjakan juga ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun