Mohon tunggu...
Sufi Ndeso
Sufi Ndeso Mohon Tunggu... -

cuma ingin jadi sufi ndeso thok thil yang inspiratif unik dan tentunya menarik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Prabowo Kok Belain Koruptor Sih?

1 Juni 2014   14:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hatta rajasa gelapan dan kesulitan menjawab pertanyaan wartawan ketika ditanya tentang kasus korupsi haji yang melibatkan timsesnya Suryadharma Ali. Menurut Hatta, suryadharma ali adalah penasehat timses Prabowo-Hatta sehingga tim prabowo-hatta berkewajiban untuk memberikan bantuan hukum. Apalagi suryadharma ali adalah orang yang pertama dukung prabowo dan ikut kampanye di GBK, tentu saja prabowo pun tidak percaya suryadharma ali bersalah.

Hatta pun semakin panik ketika ditanya tentang komitmen antikorupsi pasangan Prabowo-Hatta. Awalnya Hatta ragu dan terkejut lalu menjawab bahwa pasangan Prabowo-Hatta akan menyatakan perang melawan korupsi. Tapi karena suryadharma ali timses maka kita beri bantuan hukum. Hatta juga seperti halnya AMien rais meminta agar KPK tidak mempolitisasi kasus korupsi hajinya suryadharma ali. Mungkin KPK hanya salah paham sama suryadharma ali. Mana mungkin menteri agama korupsi.

Setali tiga uang. Prabowo bahkan yakin seyakin-yakinnya, KPK hanya salah paham dan ingin mempolitisasi dan menjelekkan kubunya. Menurut Prabowo, sda tuh suci gak mungkin salah apalagi korupsi.

Belum lagi kalo dilihat barisan pendukungnya. Ada MS Kaban dalam kasus korupsi SKRT bersama Anggoro. Lalu Priyo Budi Santoso yang namananya berkali-kali disebut dalam persidangan tentang korupsi al-quran.

Kok lengkap ya, waktu daftar capres udah korupsi sholat, dari 4 rakaat jadi 2 rakaat. Padahal khan gak kemana-kemana kok bisa minta diskon shalat.

Habis itu korupsi al-quran. Trus korupsi haji. Kalo semuanya udah dikorupsi trus Islamnya tinggal syahadat doang dong.

Tentu menjadi ironi bukan, mengaku antikorupsi tapi mati-matian membela para koruptor hanya karena koruptor tersebut bagian dari timsesnya.

Ya udah deh terserah pak prabowo sama pak hata saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun