Mohon tunggu...
Menthegz 2QM
Menthegz 2QM Mohon Tunggu... -

Saya memang ODHA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Masih Perlukah Testimoni ODHA?

17 April 2014   08:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

sering kita melihat di berbagai media atau acara seminar tentang HIV-AIDS  pasti ada acara testimoni odha.,di dalam pemahaman kami sebagai odha bahwa ketika kami di minta testimoni di suatu acara pasti kami di suruh cerita bagaimana kami bisa tertular,apa yg kami rasakan saat pertama kali tahu terinfeksi HIV,bagaimana keluarga atau lingkungan sekitar melihat kami, dan lain sbagainya.

intinya di dalam acara testimoni tersebut kami secara tidak langsung di jadikan model seseorang yang perlu di kasihani atau mungkin jangan di tiru dan kesan yang timbul adalah bahwa sepertinya kami ini seperti bahan tontonan orang.,dan hal yang tidak bisa kita pungkiri bahwa sepengetahuan masyarakat umumnya ketika mendengar kata-kata ODHA ( orang dengan HIV-AIDS ) pasti yang ada dalam bayangan mereka adalah bahwa odha itu orang yang sekarat menunggu maut menjemput,kurus kering tak berdaya di tempat tidur dan hal lain yg sejenisnya.

maka, ketika ada suatu acara entah itu seminar atau diskusi tentang HIV-AIDS pasti ada acara testimoni odha,.karena secara tidak langsung testimoni odha adalah salah satu daya tarik paling kuat untuk menarik minat masyarakat agar mau datang atau mengikuti acara tersebut.,dan kenapa orang mau datang.? karena orang yang belum pernah tahu odha pasti penasaran ingin melihat bentuknya odha itu seperti apa sih,?

di satu sisi memang acara testimoni odha meberikan keuntungan bagi pihak penyelenggaranya karena otomatis peserta yang mau ikut dalam acara seminar atau diskusi tersebut pasti banyak.,

dan metode memasukan acara testimoni odha di dalam sustu seminar atau diskusi berlangsung hingga saat ini.,tapi hal yang sering terlupakan adalah mereka memanggil odha hanya untuk bercerita kemudian di beri uang saku untuk pulang.,mereka tidak pernah menanyakan hal-hal yang di butuhkan odha itu apa saja.,dan berpikir tentang langkah-langkah tindak lanjut bagaimana semua kebutuhan odha itu bisa terpenuhi.,

pernahkah mereka bertanya bagaimana seorang odha yg tinggal di daerah yang bukan kota besar bisa mendapatkan layanan kesehatan,mudahkah mereka memperoleh ARV untuk mereka,.dll

secara pribadi saya menganggap bahwa saat ini testimoni odha itu sudah tidak jamannya lagi,bahkan ketika saya di minta testimoni dalam suatu acara saya gak pernah cerita bagaimana saya tertular atau sejenisnya tp saya lebih menekankan pada apa yang saya butuhkan sebagai odha bahwa saya juga seorang warga negara yang taat bayar pajak dan saya juga punya hak yang sama seperti warga negara lainya yg berhak untuk sehat dan bisa mengakses layanan kesehatan.,dan saya selalu bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk saya.?

tapi semua hanya jadi sekedar wacana saja tidak ada langkah tindak lanjut dari apa yg sudah di sepakati atau di janjikan,.bahkan mungkin sebagian peserta seminar atau diskusi tersebut setelah acara selesai apa mereka paham tentang HIV atau tidakpun tidak ada yang peduli.,karena mereka mengikuti acara diskusi atau seminar tersebut hanya ingin tahu sosok seorang odha.,

secara tidak langsung testimoni odha di jadikan sebagai iklan supaya banyak peserta yang antusias ikut dalam seminar atau diskusi,dan juga sebagai bahan tontonan orang,.sekarang yang jadi pertanyaan adalah masih perlukah di adakan testimoni odha jika ingin mengadakan suatu acara seminar atau diskusi tentang HIV.? atau mungkin jika namanya di ganti audiensi odha mungkin malah lebih baik.,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun