Mohon tunggu...
Bagus Prabowo
Bagus Prabowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Embung Sriten Puncak Tertinggi Gunung Kidul

24 Agustus 2015   14:17 Diperbarui: 24 Agustus 2015   14:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Keindahan Embung Batara Sriten"][/caption]Embung Sriten atau Embung Batara Sriten dengan ketinggian 859 mdpl yang belum lama ini di resmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu daya tarik wisata tersendiri di Gunung Kidul selain Embung Nglanggeran. Embung batara sriten di tempuh sekitar 2 jam dari pusat kota Yogyakarta. Melalui Jl Wonosari naik lalu bertemu pom bensin sambi pitu belok ke kiri arah nglipar. 

Perjalanan kami mulai jam 19.00 karena kami ingin camping atau bermalam di sana, jalan beraspal yang menemani kami berubah drastis menjadi jalan berbatu terjal menanjak sekitar 3 kilometer sebelum sampai ke embung sriten ini. Sayangnya kami menggunakan kendaraan matic jadi mau tidak mau yang mbonceng harus turun.

Setelah memasuki TPR dengan membayar Rp 10.000 per orang (tarif bermalam. tarif biasa 2 orang 1 motor Rp 8.000) kami melanjutkan perjalanan sekitar 1 kilometer untuk sampai di embung sriten ini dengan jalan yang masih sangat rusak dan berbatu. Akhirnya kami sampai di embung sriten dan kami bergegas untuk mendirikan tenda dan beristirahat untuk menyambut sunrise embung sriten ini

Sedikit tips dari saya bila ingin berkunjung ke embung batara sriten ini jangan menggunakan motor matic. Usahakan memakai motor manual karena jalan yang sangat menanjak dan belum lagi perjalanan pulang yang curam akan mengaibatkan rem motor matic bekerja sangat keras, berbeda dengan motor manual jika turun mesin motor masih bisa membantu pengeriman. Perjalanan yang sangat ekstrim akan terbayar dengan keindahan Embung Batara Sriten ini kalau tidak percaya silahkan buktikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun