tak ku pungkiri bahwa auramu benar-benar nyata,
langkah untuk mendapatkanmu tak sejajar dengan buku kiat sukses,
tahap panjang yang sempat terhenti sesaat,
waktulah belum mempertemukan pemikiran kita,
belum mengijinkan tangan ini saling melengkapi,
mungkin saja...
iya benar,
caraku terlalu berbeda dengan kebiasaan,
apakah harus berkata manis dan perhatian semu?
sama seperti pada umumnya terjadi di awal kisah,
namun ku harus tetap pada prinsip serta identitasku,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!