Mohon tunggu...
Cahaya Z
Cahaya Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo

Saya menyukai badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hujan Deras Sebabkan Banjir di Semarang, Faktor Penyebab dan Dampak Besar

4 Desember 2024   21:27 Diperbarui: 4 Desember 2024   22:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Diri Saat di BMKG Bali

Banjir yang melanda Kota Semarang pada Desember 2024 disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari berturut-turut. Beberapa kawasan seperti Kecamatan Genuk, terutama Kelurahan Genuksari dan Trimulyo, serta Jalan Raya Kaligawe, menjadi titik-titik dengan genangan terparah. Di wilayah tersebut, ketinggian air mencapai 40-60 cm, mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dan infrastruktur kota.

Banjir di Daerah Banjir Kanal Barat
Banjir di Daerah Banjir Kanal Barat

Faktor Penyebab

  1. Curah Hujan Ekstrem: Hujan lebat yang terus-menerus meningkatkan debit air di sungai-sungai sekitar Semarang hingga meluap ke permukiman penduduk.
  2. Drainase Kota yang Tidak Memadai: Sistem drainase di wilayah tertentu tidak mampu menampung volume air yang tinggi, memperburuk situasi banjir.
  3. Letak Geografis: Beberapa area di Semarang, seperti Kaligawe, merupakan dataran rendah yang rawan tergenang saat hujan deras.

Dampak Banjir

  • Kerusakan Infrastruktur: Genangan air merusak jalan raya dan fasilitas umum. Pemerintah setempat sedang melakukan pendataan untuk perbaikan pascabanjir.
  • Gangguan Aktivitas Harian: Pemukiman warga dipenuhi lumpur, sementara lalu lintas di kawasan terdampak, seperti Jalan Kaligawe, sempat lumpuh.
  • Gangguan Kesehatan dan Kebersihan: Tergenangnya air memperburuk kondisi sanitasi, memicu risiko penyakit, serta mengurangi akses warga terhadap air bersih.

Upaya Penanganan

Pemerintah Kota Semarang telah melakukan langkah-langkah penanggulangan banjir, seperti:

  • Distribusi bantuan darurat berupa makanan, selimut, popok, dan obat-obatan untuk warga terdampak.
  • Pembersihan lumpur di kawasan permukiman oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Brimob.
  • Usulan jangka panjang, seperti normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.

Imbauan BMKG

  • BMKG memperkirakan curah hujan tinggi masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap siaga terhadap potensi banjir lanjutan, menghindari area rawan genangan, dan memastikan saluran air tidak tersumbat. Banjir ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan kota dan infrastruktur harus diperkuat untuk menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Pemerintah, bersama masyarakat, perlu bekerja sama dalam menerapkan solusi jangka pendek dan jangka panjang demi mengurangi dampaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun