Banjir yang melanda Kota Semarang pada Desember 2024 disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari berturut-turut. Beberapa kawasan seperti Kecamatan Genuk, terutama Kelurahan Genuksari dan Trimulyo, serta Jalan Raya Kaligawe, menjadi titik-titik dengan genangan terparah. Di wilayah tersebut, ketinggian air mencapai 40-60 cm, mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dan infrastruktur kota.
Faktor Penyebab
- Curah Hujan Ekstrem: Hujan lebat yang terus-menerus meningkatkan debit air di sungai-sungai sekitar Semarang hingga meluap ke permukiman penduduk.
- Drainase Kota yang Tidak Memadai: Sistem drainase di wilayah tertentu tidak mampu menampung volume air yang tinggi, memperburuk situasi banjir.
- Letak Geografis: Beberapa area di Semarang, seperti Kaligawe, merupakan dataran rendah yang rawan tergenang saat hujan deras.
Dampak Banjir
- Kerusakan Infrastruktur: Genangan air merusak jalan raya dan fasilitas umum. Pemerintah setempat sedang melakukan pendataan untuk perbaikan pascabanjir.
- Gangguan Aktivitas Harian: Pemukiman warga dipenuhi lumpur, sementara lalu lintas di kawasan terdampak, seperti Jalan Kaligawe, sempat lumpuh.
- Gangguan Kesehatan dan Kebersihan: Tergenangnya air memperburuk kondisi sanitasi, memicu risiko penyakit, serta mengurangi akses warga terhadap air bersih.
Upaya Penanganan
Pemerintah Kota Semarang telah melakukan langkah-langkah penanggulangan banjir, seperti:
- Distribusi bantuan darurat berupa makanan, selimut, popok, dan obat-obatan untuk warga terdampak.
- Pembersihan lumpur di kawasan permukiman oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Brimob.
- Usulan jangka panjang, seperti normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase untuk mengurangi risiko banjir di masa depan.
Imbauan BMKG
- BMKG memperkirakan curah hujan tinggi masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap siaga terhadap potensi banjir lanjutan, menghindari area rawan genangan, dan memastikan saluran air tidak tersumbat. Banjir ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan kota dan infrastruktur harus diperkuat untuk menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Pemerintah, bersama masyarakat, perlu bekerja sama dalam menerapkan solusi jangka pendek dan jangka panjang demi mengurangi dampaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H