Angka anak stunting di Kelurahan Antirogo menunjukkan kondisi yang memperhatinkan. Tercatat per Agustus 2024 terdapat 26 anak terindikasi stunting, angka tersebut dapat dikatakan cukup tinggi. Stunting, yang merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi, memerlukan perhatian khusus dan intervensi yang efektif. Hal ini menjadi perhatian bagi mahasiswa KKN.Â
Dalam upaya mengatasi hal ini, kelompok 239 mengadakan workshop MPASI sup tahu dan nugget daun kelor sebagai usaha untuk mengurangi angka stunting di kelurahan Antirogo. Pada hari Selasa, 20 agustus 2024 bertempat di pendopo Kelurahan Antirogo, dengan agenda yang meliputi berbagai kegiatan dari pembukaan hingga penutup, termasuk penyampaian materi dan demonstrasi cara membuat MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang inovatif.
Workshop ini menonjolkan inovasi dalam pembuatan mpasi dan camilan. Berbeda dengan sup pada umumnya yang terbuat dari sayur, kelompok 239 memperkenalkan  sup tahu yang mengandung protein tinggi untuk meningkatkan kualitas gizi. Begitu juga dengan nugget yang pada umumnya terbuat dari daging ayam, kelompok 239 memperkenalkan nugget yang menggunakan daun kelor dan tempe sebagai bahan utamanya. Daun kelor dan tempe dipilih karena keduanya kaya akan protein dan rendah lemak, yang sangat penting untuk pertumbuhan anak.Â
Pada saat demonstrasi memasak, kelompok 239 tidak hanya menunjukkan cara membuat mpasi sup tahu dan nugget daun kelor, kelompok 239 juga menjelaskan secara rinci mengenai kandungan gizi dari bahan-bahan tersebut. Pengetahuan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu di Kelurahan Antirogo untuk lebih memahami pentingnya memilih bahan makanan yang bergizi untuk anak-anak mereka. Dengan informasi yang tepat, diharapkan mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam pemilihan makanan untuk keluarga.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa bahan makanan sehari-hari dapat diolah menjadi hidangan yang tidak hanya bergizi tetapi juga menarik untuk anak-anak. Melalui inovasi dalam penyajian makanan, diharapkan anak-anak akan lebih tertarik untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.Â
Selain itu, kegiatan ini berupaya meningkatkan kesadaran orang tua mengenai pentingnya pola makan yang seimbang. Dengan cara ini, kelompok 239 berharap dapat memperbaiki pola makan keluarga di Kelurahan Antirogo. Secara bertahap, upaya ini diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di wilayah kelurahan Antirogo.
Secara keseluruhan, workshop ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya penanganan stunting di Kelurahan Antirogo. Melalui edukasi dan inovasi dalam pembuatan MPASI sup tahu dan nugget daun kelor, kelompok 239 berharap dapat memberikan kontribusi berarti bagi peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di kelurahan Antirogo.Â
Kegiatan semacam ini jbertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat sejak dini. Selain itu, diharapkan workshop ini dapat memperkuat keterampilan orang tua khususnya para ibu dalam menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Dengan demikian, keberhasilan workshop akan berkontribusi pada pengurangan angka stunting secara lebih luas.