Bagi yang nggak doyan sama menu kambing, jangan sedih! Disana menyediakan menu ayam kok. Mulai dari sate ayam, sop ayam, dan tongseng ayam. Di menunya juga ada kerupuk dan emping, tapi sayangnya kemarin pas habis, huhu.Â
Sambil menunggu sate dihidangkan, kami selfa-selfi dan ngobrol banyak hal. Jalan raya Bogor sudah dipadati mobil-mobil arah arus pulang. Tidak lupa kami juga berdoa semoga tidak terkena macet. Akhirnya, setelah menunggu, sate yang kami pesan datang.
Tidak perlu diaba-aba, kami mengambil nasi yang masih panas ke atas piring masing-masing. Anak-anak diambilkan mamanya dan semangat untuk menghabiskan sate ati kambingnya. Benar saja, anak-anak lahap sekali.
RASA
Untuk sate ati kambingnya benar-benar juara. Anak-anak suka dan kami juga sangat menikmatinya. Teksturnya empuk, sehingga Dio-Dea tidak perlu kesulitan untuk mengunyah. Kalau tidak dicocol ke bumbu kecap, rasanya ati kambinya gurih tapi tidak berbau kambing. Kan biasanya ada tuh yang masih beraroma kambing saat dikunyah.
Tongseng kambingnya beda sama yang di Depok sama Klaten. Kalau tongseng Pak Kadir bumbunya lebih ke gurih dan sayurnya setengah krenyes-krenyes. Mamanya Dio suka banget sama sayur yang begitu. 2 mangkok tongseng dan 4 sate kambing tandas semua. Yang sisa hanya nasi saja, hihi.
Atau ada rekomendasi kuliner di Bogor yang bisa saya coba saat weekend? Feel free for sharing :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H