Mohon tunggu...
Cahaya Tasikmalaya
Cahaya Tasikmalaya Mohon Tunggu... Buruh - Seorang yang terus belajar dan ingin memajukan daerah di Indonesia

Demi kemajuan Tasikmalaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pernikahan di Tasikmalaya Dibatasi Hanya 10 Orang di Dalam Ruangan

27 Maret 2020   11:45 Diperbarui: 27 Maret 2020   11:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan adalah suatu hal sakral yang indah dan pasti dipersiapkan matang-matang betul, jauh-jauh hari agar hari bahagia yang dinanti terlangsungkan dengan lancar sesuai rencana. Sayangnya hal ini tidak berlaku penuh bagi pasangan-pasangan yang telah siap menikah, atau bahkan telah menyebar undangan pada kerabat dan sanak saudara di waktu sekarang ini, ketika dunia sedang fokus pada penghilangan dan pencegahan virus untuk terus menjalar di muka bumi.

Salah satu imbauan pencegahan adalah untuk tidak melakukan kumpul-kumpul. Karena virus sendiri merupakan partikel kecil yang bisa tersebar dan hidup di udara terbuka, sehingga rawan jika terhirup dan masuk ke paru-paru orang lain. Jangan sampai hari bahagia justru menjadi klaster penyebaran baru di sebuah wilayah.

Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, para pasangan yang telah mendaftarkan diri untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Tasikmalaya pun mau tidak mau harus memutar otak dan mencari strategi baru untuk hari bahagia mereka. Sebisa mungkin mengikuti imbauan Pemkab untuk tidak mengumpulkan massa, tapi sebagian juga masih ada yang menyelenggarakan. Untuk yang terakhir, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto pun menyatakan bahwa di acara-acara tersebut sudah ada skenario tersendiri untuk meminimalisir terjadinya hal yang tida-tidak.

Untuk prosesi yang paling sakral, alias akad, pihak KUA Tasikmalaya telah menetapkan ketentuan agar saat prosesi, di dalam ruangan hanya boleh ada maksimal 10 orang. Selain itu, petugas, wali nikah dan calon laki-laki harus mengenakan sarung tangan dan masker saat ijab Kabul.

"Pernikahan itu tentu sangat dinanti, maka dari itu di tengah situasi yang seperti ini, jangan jadikan dulu yang dinanti sebagai sarana penyebaran virus. Nanti setelah semua selesai, mau pesta-pesta silakan." terang Bupati Ade.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun