Mati memang barangkali menjadi urusan manusia dengan Sang Pencipta. Tetapi meninggal di saat wabah COVID-19 sedang menjalar di seluruh dunia adalah kesedihan mendalam.Â
Seperti yang sudah diberitakan, prosedur penanganan jenazah COVID-19 akan berbeda dengan biasanya. Untuk itulah diharapkan agar wabah ini segera berlalu, kurva penularan bisa menurun dan rasio sembuh semakin tinggi.
Menjaga diri dan satu sama lain adalah keharusan di saat seperti ini. Setiap orang, setiap nyawa berharga adanya. Menjaga diri juga berarti menjaga kesehatan, kebersihan.Â
Dengan adanya edaran dari Bupati Tasikmalaya, H. Ade Sugianto pada 15 Maret lalu, yang salah satu poinnya adalah menganjurkan masyarakat agar menjalankan pola hidup bersih, selalu cuci tangan sebelum makan atau ketika sesudah menyentuh benda-benda.
Selain itu, menjaga jarak dengan mengurangi bepergian juga sangat membantu. Terlebih setelah kebijakan work from home mulai diberlakukan di beberapa instansi pemerintahan.
Dengan kebijakan-kebijakan tersebut, warga bisa lebih banyak menghemat waktu karena tidak perlu melakukan mobilitas dan juga tentunya menjaga viralitas virus agar tidak tersebar via udara maupun kontak fisik.Â
Waktu yang dihemat tersebut tentu bisa dimanfaatkan untuk melakukan hal positif lainnya, seperti bermuhasabah atau beribadah. Terlebih sebentar lagi bulan suci Ramadhan akan segera datang.
"Ini momen pas, meski di tengah pandemi harus tetap menjaga keimanan dan ketakwaan, waktu luang harus dimanfaatkan pula untuk kebutuhan rohani. Insyaallah akan ada jalan dan kelancaran untuk semua." tutur Bupati Ade.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H