Musim mudik sebentar lagi akan tiba. Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki ribuan warga merantau ke daerah lain, sesaat lagi harus siap kedatangan ratusan hingga ribuan pemudik. Namun, situasi seperti ini nampaknya harus datang lebih cepat lantaran pandemi Corona yang saat ini sedang terjadi menciptakan kepanikan tersendiri bagi para perantau.
Banyak dari perantau yang mengeluh tidak lagi mendapatkan penghasilan di daerah rantau mereka masing-masing pasalnya mereka bekerja dengan upah harian. Ada juga kelompok perantau yang pergi untuk berkuliah. Kondisi kampus yang tidak melaksanakan kegiatan belajar di kelas secara langsung membuat banyak mahasiswat perantau memutuskan untuk pulang ke rumah saja dan kuliah online dari rumah masing-masing.
Situasi dan kondisi seperti itu membuat dalam sehari Kabupaten Tasikmalaya kedtangan setidaknya sebanyak 900 jumlah pemudik hanya dalam sehari saja. Data tersebut diperoleh dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, beberapa di antara mereka adalah pemudik yang berasal dari daerah zona merah virus corona. Dalam sehari mereka semua telah tiba di kawasan perbatasan Garut-Tasikmalaya.
"Warga yang baru pulang kampung dari luar kota, apalagi dari daerah yang terpapar Covid-19 harus lapor ke RT setempat," papar Ketua Satgas sekaligus Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Rudi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H