Mohon tunggu...
Cahaya Priangan
Cahaya Priangan Mohon Tunggu... Administrasi - Kabupaten Tasikmalaya

Surat kabar digital

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kodim Tasikmalaya Terapkan Teknik dalam Perang "Nubika"

29 Maret 2020   20:25 Diperbarui: 29 Maret 2020   20:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Letkol Inf. Imam Wicaksana, pihaknya melakukan pengecekan kesiapan pasukan di lapangan dalam upaya penanganan wabah ini. Upaya percepatan penanganan tersebut adalah untuk mencegah semakin cepatnya penyebaran Virus Corona di wilayah Bantar Kalong, Kabupaten Tasikmalaya. Pihaknya juga memberikan komando langsung untuk dilakukan penyemprotan serentak di wilayah Kabupaten Tasikmalaya selatan.

"Memberi arahan sistem penanganan sesuai SOP saja terhadap anggota di setiap Koramil. Sehingga mereka di lapangan tidak salah dalam teknis penanganan. Sebab TNI membunyai teknis khusus dalam perang "Nubika", perang senjata nuklir, biologi, dan kimia yang sudah dilatih. Di mana yang salah satunya sebagian teknis diterapkan pada kegiatan penyemprotan ODP/PDP beserta sterilisasi tempat," terang Imam.

Ia pun memberikan penjelasan bahwa daerah Bantar Kalong menjadi titik pusat penyemprotan di Tasikmalaya wilayah selatan untuk selanjutnya penyemportan juga akan dilakukan secara berkala hingga semua lokasi disemprot secara merata.

Letkol Inf. Imam Wicaksana juga menyebutkan bahwa terlaksananya penyemprotan tersebut juga merupakan hasil dari kerjasama yang baik antara Pemerintah, Dinas Kesehatan (Puskesmas), BPBD, dan stakeholder lain.

"Alhamdulillah koordinasi dengan semua lembaga dan elemen baik. Maka apapun informasi tentang situasi yang terjadi di lapangan terakses denan cepat, dan dapat ditangani dengan cepat pula, dan paling tidak akan memberikan keastian dan ketenangan pada masyarakat," pungkasnya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun