Selain pondok pesantren, Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki banyak Madrasah Diniyah (MDA) yang menjadi tonggak pendidikan agama di kaupaten ini. Pendidikan agama memang menjadi perhatian utama masyatakat Tasikmalaya yang memang selalu diidentikkan dengan daerah dengan ribuan santri. Namun, kondisi Madrasah Diniyah (MDA) di Kabupaten Tasikmalaya saat ini sedang mengalami kesulitan untuk meregenerasi pengajar.
Salah satu faktor yang mendasari kesulitan Madrasah Diniyah (MDA) untuk melakukan regenerasi tenaga pengajar ialah tingkat kesejahteraan pengajar di MDA tergolong rendah. Alhasil, tingkat jumlah regenerasi tenaga pengajarnya pun semakin menurun. Padahal, selain pondok pesantren, Madrasah Diniyah (MDA) juga memiliki sumbangsih yang sangat besar bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam mencetak generasi muda yang religius.
Merespon kondisi demikian, Pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya akan berikan tunjangan bagi tenaga pengajar Madrasah Diniyah (MDA). Tunjangan tersebut akan masuk ke dalam program pemerintah yang disebut sebagai program Rentang Kasih Guru yang memang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan para guru Madrasah Diniyah (MDA) dan honorer di Kabupaten Tasikmalaya.
Program ini nantinya diharapkan akan mampu meningkatkan kuallitas guru Madrasah Diniyah (MDA) dan honorer di kabupaten Tasikmalaya selain juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Tunjangan Rentang Kasih Guru itu nantinya akan diberikan dalam bentuk bantuan keungan yang diberikan setiap enam bulan sekali. Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya juga akan mencoba untuk mengupayakan kenaikan gaji guru Madrasah Diniyah (MDA) dan honorer menjadi lebih layak dari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H