Hingga saat ini, persoalan pembangunan infrastruktur jalan masih menjadi masalah yang sangat vital bagi Kabupaten Tasikmalaya. Persoalan utamanya ialah pembangunan akses yang mampu menghubungkan wilayah utara dan selatan Kabupaten Tasikmalaya, termasuk untuk menghubungkan wilayah selatan untuk dapat lebih mudah mengakses pusat kota dan pusat pemerintahan.
Selain wilayah selatan, pembangunan jalan juga akan mencakup wilayah Kabupaten Tasikmalaya pinggir seperti pembangunan jalan Tinewati -- Singaparna yang telah menelan anggaran dana Rp7,5 miliar.
Pembangunan jalan Tinewati -- Singaparna tersebut nantinya akan menghubungkan Desa Cikunten dan pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Bojongkenong, Kecamatan Singaparna.
Bupati Ade Sugianto juga akan berfokus untuk membangun kantor kantor perwakilan yang mengurusi masalah data warga seperti urusan kependudukan dan aduan masyarakat.
Rencana pembangunan infrastruktur semacam ini ditujukan untuk menghubungkan lebih dekat pusat pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya dengan warga yang ada di batas-batas wilayah kabupaten, sehingga dengan adanya akses jalan yang lebih baik dan kantor-kantor perwakilan layanan untuk masyarakat, warga akan lebih mudah terhubung dengan pusat.
Dilansir dari AYOTASIK, jalan yang akan menghubungkan Desa Cikunten dan pusat pemerintahan di Kecamatan Singaparna itu nantinya akan sepanajng 727 meter, dengan lebar 2 meter, trotiar 1,5 mueter, dan penunjang 425 meter dengan lebar jalan yang masing-masing 7 meter.
"Sumber anggaran pembangunan jalan Tinewati-Singaparna ini dari Bantuan Provinsi mencapai Rp7,5 miliar lebih. Penyelesaiannya ditargetkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan." Papar Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tasikmalaya, Atep Dadi Sumardi, kepada AYOTASIK, (12/10/2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H