Mohon tunggu...
Cahaya Priangan
Cahaya Priangan Mohon Tunggu... Administrasi - Kabupaten Tasikmalaya

Surat kabar digital

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangunkan Aktor Akar Rumput Pembangunan Ekonomi Tasik

13 Maret 2020   08:46 Diperbarui: 13 Maret 2020   08:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sekolah di Awan/Hipwee

Pembangunan ekonomi suatu daerah tidak akan lepas dari keharusan untuk membei perhatian khusus pada persoalan regenerasi. Regenerasi menjadi satu faktor yang penting untuk diberikan konsentrasi tersendiri lantaran pembangunan ekonomi yang berhasil dibentuk dan dilakukan saat ini harus mendapatkan jaminan bahwa kelak upaya tersebut tidak berhenti. Oleh karena itu, memberikan perhatian lebih pada generasi muda menjadi poin penting dari proses pembangunan itu sendiri.

Di Kabupaten Tasikmalaya, Bupati Ade melakukan hal tersebut dengan menyasar langsung pemuda Tasik. Beberapa program utama yang bertajuk pembangunan ekonomi di antaranya ialah pendataan potensi pesantren dan wilayah yang akan dilakukan di seluruh Tasikmalaya, pembentukann koperasi pesantren, hingga pemberian pelatihan dan penampingan wirausaha bagi para santri. Ketiga program tersebut dilakukan dibawah naungan program besar pembangunan ekonomi umat berbasis pondok pesantren yang memang akan menjadikan pondok pesantren sebagai jantung dari pembangunan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya.

Upaya tersebut dilakukan oleh Bupati Ade dalam rangka membangunkan aktor-aktor akar rumput ekonomi kreatif di Tasikmalaya. Melalui sektor ekonomi kreatif, aktor-aktor utama yang dilirik oleh program ini ialah para santri sendiri yang merupakan generasi muda dengan sejuta kreatifitasnya. Bahkan, Bupate Ade sendiri membuktikan keseriusannya untuk memberikan perhatian bagi para santri dengan meluncurkan Kartu Santri.

Selain konsentrasi pada program kewirausahaan, pemberian kartu santri ini dapat mendorong semangat orang tua di Tasikmalaya untuk mempercayakan anak-anak mereka kepada pondok pesantren. Dengan demikian, pesantren akan semakin menjadi lembaga pendidikan tempat generasi muda Tasikmalaya bertumbuh dengan baik.

"Kami inginkan di manapun santri itu berada, dengan menunjukkan kartu santri mereka mendapat fasilitas pelayanan kesehatan saat sakit dan harus dirawat", pungkas Bupati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun