Mohon tunggu...
Cahaya Priangan
Cahaya Priangan Mohon Tunggu... Administrasi - Kabupaten Tasikmalaya

Surat kabar digital

Selanjutnya

Tutup

Money

Sekarang Giliran Mengirim Salak Pondoh Tasik dalam Bentuk Olahan

11 Maret 2020   19:20 Diperbarui: 11 Maret 2020   22:09 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tasikmalaya merupakan daerah yang subur dan kaya akan hasil bumi melimpah. Salah satunya ialah salak pondoh. Salak pondoh yang berasal dari daerah ini bahkan telah menembus pasar luar negeri, di antaranya adalah Cina. Tentu saja, hal tersebut adalah fakta yang patut dibanggakan oleh warga Tasikmalaya. Hal tersebut berarti kualitas rasa dan daging buah dari salak pondoh yang tumbuh di tanah mereka merupakan kualitas yang bagus karena terbukti layak ekspor. Namun, seorang petani salak bernama Aji Gunawan mengaku terkadang kuwalahan untuk memenuhi permintaan salak sehingga harus mengambil dari daerah lain.

"Kita baru 166 ton. Tapi kita juga harus selektif kalau untuk ekspor karena belum di perjalanan dan sesuai permintaan luar negeri", pungkasnya kepada ayotasik.com (08/09/2019).

Oleh karena itu, sebuah program yang berperan mendorong masifnya penanaman salak pondoh lebih banyak lagi dapat menjadi solusi yang diberikan agar perekonomian Tasikmalaya semakin tumbuh dari ekspor buah-buahan. Selain itu, program penggalakan ekspor salak pondoh ini juga dapat dikolaborasikan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam menggagas pembangunan ekonomi umat berbasis pondok pesantren yang menjadikan pengurus dan santri pondok pesantren sebagai aktor utamanya.

Bupati Ade Sugianto menginginkan bahwa nantinya, pondok pesantren dapat menjadi panggung percontohan bagi warga Tasikmalaya dalam menggerakkan ekonomi kreatif. Selain berdampak pada pengurangan masalah lapangan kerja, hal tersebut juga berimbas pada peningkatan daya tawar terhadap produk-produk pertanian di Tasikmalaya. 

Oleh sebab itu, kolaborasi yang matang antara petani salak pondoh, tengkulak, dan eksportir bersama para pengurus dan santri pondok pesantren dalam naungan program ekonomi kreatif dapat mewujudkan keinginan-keinginan tersebut. Karenanya, salak pondoh tidak akan lagi diekspor dalam bentuk buah saja melainkan produk olahan pangan lezat siap santap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun