Mohon tunggu...
Eneng Nuraeni
Eneng Nuraeni Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Phytagoras

12 Desember 2015   23:47 Diperbarui: 12 Desember 2015   23:47 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Pythagoras (582 SM – 496 SM), di pulau Samos, di daerah Ionia, Yunani. Dia seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya, rumus matematika yang sangat familiar di kalangan pelajar yaitu rumus pythagoras. Pengertian dari rumus pythagoras yaitu rumus yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).

     Dalam kehidupan nyata, rumus pythagoras banyak pemanfaatannya. Teorema pythagoras banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu di antaranya dalam bidang pertukangan. Seorang tukang yang akan membangun suatu rumah biasanya mengukur lahan yang akan dibangun. Tukang tersebut memastikan bahwa sudut-sudut pondasi bangunan yang akan dibangun adalah siku-siku dengan cara menggunakan segitiga dengan kombinasi ukuran sisi 60 cm, 80 cm, dan 100 cm.

       Selain dikenal sebagai “Bapak Bilangan” dan matematikawan, Phytagoras juga merupakan filusuf Yunani yang memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Diceritakan bahwa ia banyak melakukan perjalanan, di antaranya ke Mesir. Perjalanan Pythagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada imam-imam di Mesir. Di Thebe, ia belajar berbagai macam misteri. Selain itu, Pythagoras juga berguru pada imam-imam Caldei untuk belajar Logistik dan Geometri, juga kepada pada para Magi untuk belajar ritus-ritus mistik, dan dalam perjumpaannya dengan Zarathustra, ia belajar teori perlawanan. Selepas berkelana untuk mencari ilmu, Pythagoras kembali ke Samos. Kira-kira pada tahun 530 SM, ia berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota ini, Pythagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang kemudian dikenal dengan sebutan "Kaum Pythagorean".

        Banyak hal yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran dari tokoh Phytagoras, di antaranya adalah mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak pernah berhenti belajar. Salah satu kata-kata Pythagoras yang inspiratif adalah "Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar, engkau harus menanggung pahitnya kebodohan."

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun