Mohon tunggu...
Cahaya Fajar
Cahaya Fajar Mohon Tunggu... -

Seorang manusia yang menangis ketika lahir ke dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangsa yang Dulu di Jajah Kini Telah Pandai Menjajah

4 September 2012   15:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:55 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13467718561252045629

[caption id="attachment_197172" align="alignnone" width="640" caption="Gambar: http://pedemunegeri.com/photo/detail/1822/indonesia-merdeka-atau-mati-pbi-special-poster"][/caption]

Tidak sebentar bangsa yang terdiri dari berbagai macam bangsa ini terbelenggu dalam ganasnya ikatan penjajahan, mulai dari datangnya bangsa portugis sampai yang terakhir masih dingat yaitu saudara se-asia yaitu jepang. Bahkan bukan dalam hitungan tahun ataupun puluhan tahun bahkan berabad-abad lamanya bangsa kita mengalami penjajahan oleh bangsa-bangsa asing mulai dari sumberdaya alamnya sampai mungkin ketitik sumberdaya manusiannya. Masing-masing dari bangsa asing tersebut datang dari tujuan awal yang berbeda-beda tetapi pada akhirnya mereka sepakat dengan tujuan yang sama yaitu menjajah bangsa Indonesia meskipun dalam kurun waku yang berbeda-beda.

Entah berdasarkan tujuan apa tetapi mau tidak mau, suka tidak suka kisah-kisah menyedihkan itu yaitu sejarah dijajahnya bangsa ini dengan segala taktik licik para penjajah dirangkai sedemikian indah dan dijadikan pelajaran wajib dalam kurikulum akademik. Jika demi membangkitkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai nasionalisme ataupun pembelajaran dari masa-masa lalu agar lebih baik lagi kedepannya, mengapa kesadaran kita akan bangsa Indonesia masih begitu rendah dan keadaan Negara seolah tidaklah lebih baik dari hari kehari padahal sudah lebih dari setengah abad bangsa kita mengenal MERDEKA.

Merdeka. Merdeka kini bahkan tidaklah lebih dari sebuah kata yang telah ditinggal maknanya. Dikehidupan sehari-hari jarang kudengar kata merdeka lagi jikalau masih dapat kudengar itupun mungkin di hari kemerdekaan. Jika nyatanya aku masih bisa mendengar kata merdeka itupun untuk apa karena kini Ia seolah sudah tak dapat dirasakan lagi, kalu memang masih ada yang dapat merasakannya itupun mungkin orang-orang dari golongan tingkat menengah sampai menengah ke atas untuk orang-orang dari golongan bawah seperti aku ini sulit sekali merasakan makna dari kata merdeka. Padahal para pejuang dan penggagas bangsa ini dulu berharap bahwa merdeka adalah hak setiap rakyat yang berasal dari golongan manapun setelah terusirnya para penjajah, tapi nyatanya kini setelah lama merdeka rakyat masih ada yang belum merasa merdeka.

Meskipun sudah lebih dari setengah abad bangsa Indonesia berhasil mengusir para penjajah, tetapi hanya wujud para penjajahnya saja yang mungkin hilang karena sifat-sifat para penjajah seperti masih melekat kuat di bangsa ini dan Ia menurun kedalam sifat-sifat manusia pribumi. Pribumi yang mungkin kini menjadi pejabat, pribumi yang mungkin menjadi pengusaha, pribumi yang mungkin menjadi penegak hukum, pribumi yang menjadi tenaga pendidik atau mungkin pribumi yang menjadi pemimpin.

Sulit sekali membedakan mereka, karena mereka berasal dari keturunan yang sama dan cirri-ciri fisik yang hampir tidak berbeda. Jika dulu kita dijajah oleh bangsa yang beda sehingga tidak begitu sulit membedakannya tapi kini bangsa kita dijajah oleh pribuminya sendiri oleh karena itu sangatlah sulit membedakannya. Namun amat sangatlah memprihatinkan keadaan bangsa sekarang ini, bangsa yang dulu dijajah kini telah pandai menjajah bangsanya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun