KPAI berpandangan seharusnya April -- Juni adalah waktunya melakukan penyiapan, bukan uji coba secara terbatas. " Uji coba PTM terbatas seharusnya dilakukan pada Juli 2021 ", kata Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti, dikutip dari siaran persnya, Sabtu (3/4/21). Menurut dia, penyiapan infrastruktur dan protocol kesehatan Covid-19 tak bisa berjalan secara paralel dengan pembukaan sekolah tatap muka. Retno mengingatkan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan berlapis untuk keselamatan peserta didik saat sekolah tatap muka.
KPAI menyatakan hanya 16,3 persen sekolah sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka. Angka ini berdasarkan hasil pengawasan KPAI pada Juni -- November 2021 dari 49 sekolah di 21 kabupaten/kota pada 8 provinsi. Retno menuturkan pemerintah daerah harus melakukan pemetaan sekolah mana saja yang sudah siap dan belum siap melakukan pembelajaran tatap muka. Kemudian, sekolah harus menyiapkan semua infrastruktur dalam adaptasi kebiasaan baru di sekolah. Mulai dari jumlah wastafel, alat thermogun, ruang ganti untuk warga sekolah yang naik kendaraan umum untuk ganti seragam dan ruang isolasi sementara untuk kondisi darurat.
Orang tua juga harus bekerjasama untuk memastikan bahwa anak-anaknya langsung pulang setelah selesai sekolah. Begitu ribetnya dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Bagaimana dengan bidang lainnya seperti pariwisata, kegiatan-kegiatan sosial (hajatan), pekerjaan, dsb. Samakah aturan dan penerapannya? Padahal fakta yang kita saksikan hampir setiap hari banyak sekali kegiatan-kegiatan sosial yang berlangsung dan banyak juga yang tidak memperhatikan prokes.Â
Masyarakat dibuat bingung dengan kondisi saat ini. Dalam bidang pendidikan dilarang tapi di bidang lain diperbolehkan. Maka wajar banyak wali murid meminta agar sekolah diadakan tatap muka saja. Karena banyak faktor yang membuat orang tua resah jika sekolah dilakukan PJJ. Seperti kendala HP, kuota, minat belajar anak, kendala orang tua dalam memahami pelajaran anak, dan masih banyak lagi. Sedangkan pemerintah kurang peka/peduli dengan masalah-masalah tersebut.
Persiapan Sekolah tatap muka harus detail dan menyeluruh, karena melibatkan banyak peserta didik serta guru. Maka perhatian akan mekanismenya harus menjadi prioritas, mengingat juga pentingnya pembelajaran bagi generasi penerus bangsa.
Islam sebagai agama ang syamilan dan kamilan juga memiliki pandangan khas terkait dunia pendidikan. Pentingnya pembelajaran dalam Islam dapat dipahamiberdasarkan fakta bahwa Nabi Muhammad  menjadikan pendidikan sebagai bagian integral dari Islam. Nabi Muhammad mendirikan sesi pengetahuan pertama di Dar'ul Arqam. Dalam kitab suci Al-Qur'an Allah berulangkali menekankan pentingnya pendidikan. " Allah akan meninggikan orang-orang yang telah diberi pengetahuan ( Qur'an 98;11). Selama masa Kekhalifahan Islam juga tercatat beberapa lembaga pendidikan Islam yang berhasil melahirkan tokoh-tokoh pemikir dan ilmuwan Muslim yang sangat disegani, misalnya Al-Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al Khawarizmi,dll.
Islam benar-benar memandang pendidikan sesuatu yang sangat penting. Negara benar-benar menjamin semua yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti kurikulum, kesejahteraan guru, prestasi siswa dsb. Sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlaq yang baik, berkepribadian luhur.Â
Pada saat terjadi pandemi, dalam Islam tidak akan mengeliminasi fungsi pendidikan. Akan dibangun sebuah mekanisme yang dapat menjamin keselamatan murid dan para guru. Tanggung jawab ini lahir karena Islam memandang bahwa orang berilmu derajatnya lebih tinggi daripada ahli ibadah. Jika terkait ibadah Islam begitu besar menaruh perhatian, apalagi dengan dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H