Namanya  Adam Ady  Setioko ( Tio ), 14 Setember nanti,empat belas tahun umurnya, yatim, tinggal dengan Nenek dan kakek angkatnya ,  Ibunya bekerja menjadi TKW di Malaysia sejak 5 tahun lalu , karna kecewa dengan perkawinannya yang ke dua. Inilah kisahnya:
Anikzah adalah seorang gadis manis dari desa yang bekerja pada toko kami, setelah satu tahun ikut kami Anik menikah dengan Mas Edy saat itu usianya 20 tahun, dan harus  merelakan Mas Edy pulang kepangkuanNya, setelah dua tahun  mereka menikah,dan  saat  usia anak  mereka 8 bulan. Anik sangat sedih dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia datang kepada kami untuk bekerja kembali dan meminta ijin membawa anaknya.
Singkat cerita Anik dan Tio, tinggal dengan kerabat kami, sepasang suami istri yang tidak punya anak.  Tio bahkan telah diangkat cucu oleh mereka. Anik adalah seorang yang sangat rajin bekerja,  sangat ramah, dia juga sangat sopan, kami semua menyayanginya. Sekarang  segala keperluannya Tio terpenuhi, bahkan Anik bisa bekerja ditoko sementara Tio ada yang mengasuh dirumah. Mereka sangat bersyukur dengan keadaan ini.
Sementara itu setelah Mas Edy meninggal putus juga hubunggan kekerabatan mereka, keluarga dari pihak Almarhum Edy tidak ada seorangpun yang menghubunggi Anik atau Tio  cucu mereka. Dari cerita yang kudengar pernikahan mereka tidak direstui kala itu, karena Mas Edy menikahi seorang pelayan toko.
Suatu hari, keluarga kami mengusulkan ke Anik untuk mencoba menghubungi keluarga Mas Edy, demi Tio agar dia tahu keluarga Ayahnya, dan Anikpun menyetujui, Nenek dan Kakek  angkat Tio yang mengantar mereka. Ternyata sangat mengecewakan hasilnya, Anik dan Tio sudah tidak dianggap sebagai kerabat mereka lagi karena Edy sudah meninggal dan perkawinan mereka dulu tidak disetujui. Sepanjang perjalanan Anik tidak bisa membendung air matanya, ketika melihat ibunya menangis bocah 3 tahun itupun ikut menangis. Sejak saat itu Anik berjanji tidak akan banyak bercerita tentang Edy suaminya pada Tio.
Setelah Anik menjanda selama 5 tahun, dia tidak tahan lagi dengan suara-suara di kiri kanannya. Diapun minta ijin kepada kami untuk menikah lagi, dan kamipun menyetujuinya. Ternyata pernikahan keduanya sangat kacau, uang simpanan Anik diberikan pada suaminya sebut saja dia "Anto" untuk usaha berdagang di Jakarta dan hasilnya setelah dua tahun di Jakarta Anik tetap tidak diijinkan ikut dengan alasan belum mampu. Sebagai seorang wanita Anik sedikit curiga, maka ketika keluarga kami hendak ke Jakarta , Anik meminta ijin untuk ikut ingin menemui suaminya.
Kami semua benar-benar terpana melihat adegan waktu itu, karena alamat yang diberikan oleh suaminya adalah sebuah rumah petak kecil, dan ketika kami bertandang ke sana seorang perempuan setengah baya usianya sekitar 37 tahun mengaku sebagai istri Anto. Anik sempoyongan dan hampir saja pingsan, untung kami ada di situ waktu itu.
Keadaan Anik  sangat kacau, kalau ingat uang simpananya selama ini yang sebagian besar adalah uang Tio peninggalan Edy dan dibawa pergi suaminya Anto ke Jakarta,  Dia akan histeris. Karna itu Anik  meminta ijin kepada kami yang telah dianggap sebagai keluarganya. Dia memutuskan untuk menjadi TKW, Dia akan mencari keberuntungan di sana sekalian mengembalikan uang Tio yang dicuri Anto.
Lebaran ini sudah 5 tahun, Anik bekerja di Malaysia merawat seorang manula. Karena kerajinannya, kesopanannya juga kepintarannya membawa diri, majikan di Malaysia sangat menyukai Anik. Dua tahun yang lalu, Anik pulang saat anaknya Tio lulus Sekolah Dasar dan Khitan. Setelah sebulan di sini, Dia kembali lagi meneruskan kontraknya.
Tio sendiri saat ini merasa lebih nyaman dengan Kakek dan Nenek Angkatnya, Dia tumbuh menjadi seorang remaja tanpa Ayah dan Ibu.
Lebaran kurang seminggu, ketika sebuah mobil mewah, dengan seorang wanita  setengah baya mencari Anik. Kami mempersilahkannya masuk, Anik sudah menjadi kerabat kami sekarang, begitu juga dengan Tio. Ternyata yang datang adalah kerabat Almarhum Edy, Lebaran ini Keluarga Besar Almarhum  Edy akan berkumpul di Semarang dan Orang Tua Almarhum ingin sekali menemui cucunya ( Tio ).