Beberapa tokoh arsitek yang terkenal dengan karya Bangunan Hijaunya adalah Ken Yeang (Malaysia), Penda China (China), serta RAD+ar (Indonesia).Â
Arsitek-arsitek tersebut akan diundang pada Mei mendatang pada acara yang diadakan oleh Mahasiswa Arsitektur Universitas Gadjah Mada untuk memberi point of view mereka terkait Arsitektur Hijau di Dunia. Berikut profil singkat pengisi pada acara WEX UGM 2022.
1. Ken Yeang
Ken Yeang merupakan seorang arsitek, perencana, dan ahli ekologi yang terkenal dengan arsitektur hijau serta masterplan berbasis ekologi melalui desain yang luar biasa. Selama 50 tahun berpraktisi, Ken Yeang dinamai sebagai "one of the 50 people who could save the planet".Â
Beberapa karya arsitekturnya yaitu Great Ormond Street Children's Hospital Extension (UK), Solaris (Singapore), National Library (Singapore), Mesiniaga Tower (Malaysia), Spire Edge Tower (India), Genome Research Building (Hong Kong), Suasana Putrajaya (Malaysia).
2. Sun Dayong, Penda Architecture China
Sun Dayong merupakan pendiri dan arsitek utama di Penda China, berpegang pada etos desain ramah lingkungan dan mengedepankan konsep "less is love".Â
Proyeknya berhasil masuk di Hongkun Art Museum yang dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh museum paling dihormati di Beijing. Ia juga telah memenangkan beberapa penghargaan internasional termasuk "Emerging Architect of 2016" oleh Architizer A+ Awards di Amerika Serikat.
3. Antonius Richard, RAD+ar Architecture
RAD+ar merupakan salah satu arsitek dan perancang Arsitektur Tropis terbaik di Indonesia yang terkenal dengan karyanya, yaitu Micro Tropicality. Antonius Richard sebagai founder mengeksplorasi dan bereksperimen untuk mendefinisikan kembali nilai arsitektur baik dalam globalisasi maupun lokalisasi. Tahun 2020, salah satu karya RAD+ar berhasil ditampilkan pada pameran 2219: Futures Imagined di ArtScience Museum Singapore.