di selangkangan
Ini mungkin tanda-tanda
kudetanya yang mutakhir
Ooo.. telepon nine one one!
....
Lirik lagu ini dapat dikatakan persona Jeje yang nakal, panjang dan sarat makna serta gagasan. Terlihat dari lagu ini, fenomena yang diambil sebagai bahan lagu adalah paranoia masyarakat akan komunis belakangan ini. Berbagai premis-premis unik, humoris dan hiperbolis tergambar dalam lagu ini. Secara, aransemen lagu ini memiliki musik yang repetitif dan statis. Kurang lebih, seperti inilah gaya penulisan Jason Ranti. Di lagu lain, Jason Ranti juga memunculkan beberapa diktum sastrawi yang diplesetkan olehnya, seperti dalam lagu tentang Sapardi Djoko Damono yang berjudul, Lagunya Begini, Nadanya Begitu. Isi liriknya seperti ini:
Berlayar ke Depok di waktu pagi hari
Sambil menulis lirik untuk lagu pop
Bilangnya begini, maksudnya begitu
Kita abadi, yang fana itu waktu
....