Proses pembuahannya yaitu jantan akan menempel pada betina menggunakan rahangnya, yang kemudian saat betina melepaskan sel telurnya maka jantan tersebut akan membuahi telurnya dan biasanya telur mereka tidak dijaga, jadi fangtooth remaja akan hidup sendiri di permukaan laut dan saat sudah tumbuh menjadi dewasa akan semakin turun ke kedalaman yang lebih dalam.
Fangtooth merupakan hewan karnivora yang memangsa ikan lain, udang dan cumi-cumi. Perburuan makanan sebenarnya sulit dilakukan karena makanannya jarang hidup di laut dalam. Apabila terdapat makanannya di laut dalam, kemampuan mereka sangat terbatas untuk melihat mangsanya.
Untuk membantu mereka mendeteksi makanannya, ikan fangtooth memiliki cara khusus menggunakan jejak kimia di dalam air untuk melacak makanannya yang disebut chemoreception. Selain itu ikan ini juga dapat berenang ke permukaan air di mana ada lebih banyak cahaya dan lebih banyak makanan.
Jika fangtooth berenang ke permukaan maka bisa menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri, yaitu akan dimangsa oleh spesies lainnya. Jadi ikan fangtooth pada dasarnya harus bisa makan apa pun yang bersentuhan dengannya. Ikan fangtooth memiliki mulut besar yang penuh dengan gigi tajam. Adaptasi ini ini memungkinkan ikan fangtooth menyerang mangsa apa pun yang mereka temukan, bahkan jika itu lebih besar dari mereka. Mulut besar ikan fangtooth juga bisa membuat menghisap mangsanya. Ketika ikan fangtooth merasakan ikan kecil atau cumi-cumi berenang, ia membuka mulutnya dan menyedot makanannya ke dalam mulutnya.
Ketika ikan fangtooth memakan mangsa yang besar, ikan ini akan melakukan ventilasi arah terbalik. Ikan fangtooth akan meregangkan operculumnya (penutup insang) dan memperlihatkan semua lengkungan insang. Spesies ini akan mempertahankan operculumnya saat memakan mangsanya dan berhenti hanya setelah mangsa berhasil ditelan. Ketika ikan fangtooth memiliki mulut yang penuh, fangtooth tidak memompa air secara efisien ke atas insang untuk bernafas. Operculum yang meregang atau membesar ini akan menghasilkan celah besar antara lengkungan insangnya, dan kemudian menggunakan sirip dada untuk memberi suplai air laut di atas insang dari belakang.
Sumber
Aquamaps. 2019. Computer generated distribution maps for Anoplogaster cornuta (common fangtooth) with modelled year 2050 native range map based on IPCC RCP8,5 emissions scenario. 1 hlm. diakses pada tanggal 26 Desember 2021 pk. 19.12 WIB.
Bailly, N. 2010. “Anoplogaster cornuta (Valenciennes, 1833)”. Diakses pada 26 Desember 2021 pk. 20.00 WIB. http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=126393.
Davenport, J. 2005. Ventilation of the Gills by the Pectoral Fins in the Fangtooth Anoplogaster cornutum: How to Breath With a Full Mouth. Journal of Fish Biology, 42: 967 – 970.
Fitch, John E.; Lavenberg, Robert J. (1968). Deep-water Teleostean Fishes of California. University of California Press. pp. 94–96.