Tiap perusahaan tentunya menginginkan agar produk -- produknya diminati oleh banyak kalangan. Ketika suatu perusahaan mulai dikenal oleh banyak orang dan ingin memperluas area pasar untuk meraih lebih banyak konsumen, maka dibutuhkan suatu pengenalan dari barang atau jasa tersebut kepada khalayak. Periklanan sangat penting dalam mempromosikan suatu produk agar informasi mengenai produk tersebut dapat diketahui oleh konsumen.Â
Dalam bidang ekonomi yang digerakkan oleh pasar, suatu perusahaan memerlukan iklan agar perdagangan suatu barang dan jasa dapat menembus lapisan pasar baik domestik maupun global (McPhail, 2014). Pada era teknologi dan informasi saat ini, periklanan tidak hanya melalui televisi dan media cetak, namun telah beralih menggunakan media sosial.
Perusahaan yang telah menggunakan media sosial sebagai platform promosinya yaitu Coca-Cola Company. Sepertinya tak seorang pun yang tak mengenal minuman bersoda nan segar ini. Coca cola populer di kalangan remaja hingga dewasa yang gemar meminum minuman bersoda non alkohol di seluruh dunia.Â
Coca-Cola pertama kali ditemukan oleh seorang apoteker bernama Dr. John Stith Pemberton. Perusahaan minuman ringan dengan penjualan terbesar sejak awal berdirinya pada 8 Mei 1886 di Atlanta, Georgia, telah mengembangkan usahanya lebih dari 200 negara hingga saat ini.Â
Pada tahun yang sama, iklan pertama Coca-Cola muncul di surat kabar yang mengumumkan Coca-Cola sebagai "Minuman Lezat dan Menyegarkan". Perusahaan Coca-Cola tidak hanya memproduksi minuman bersoda seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, namun juga beberapa jenis minuman seperti air mineral, jus, susu, kopi, hingga teh dengan berbagai merek yang tersebar di beberapa negara, salah satunya Indonesia.
Coca-Cola berhasil menarik minat konsumennya melalui berbagai cara promosi dan pemasaran yang unik di tiap negara. Melalui strategi branding activation, iklan televisi Coca-Cola menggunakan konsep iklan global bertajuk "Share a Coke" . Iklan sekaligus kampanye kreatif ini, diimplementasikan melalui televisi dan Facebook.Â
Melalui kampanye "Share a Coke", Coca-Cola melakukan fokus pendekatan kepada individu dengan memberi nama paling populer audiens targetnya yang tercetak pada label botol. Kampanye ini pertama kali diluncurkan di Australia pada 2011, dan telah menyebar di lebih dari 70 negara, dengan bertujuan mendorong konsumen untuk "Berbagi Coke Dengan" teman yang namanya tertera pada botol dan menginsiprasi momen kebahagiaan bersama di dunia nyata maupun virtual.
Di Indonesia, kampanye "Share a Coke" hadir bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, dengan menghadirkan 70 Â nama populer Indonesia pada kemasannya. Nama -- nama tersebut terinsiprasi dari nama peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) periode 2011 -- 2015.Â
Contoh nama pada labelnya seperti Budi, Bayu, Agus, Wulan, Dewi, Rina laku di pasaran. Â Melalui hastag #ShareACokeID, para konsumen berlomba- lomba berbagi kebahagiaan melalui foto -- foto selfie dengan Coca-Cola bertuliskan namanya di media sosial. Coca-Cola menggunakan botol berukuran 250 ml dan 425 ml sebagai media utamanya.
Iklan ini mampu mengangkat nama Coca-Cola karena menghadirkan salah satu hal pribadi melalui sebotol coke yang dipersonalisasi dengan nama di botolnya. Konsumen akan merasa bahwa mereka turut menjadi bagian dari suatu produk, dengan memberikan pengalaman yang spesial dan unik setiap kali menikmati Coca-Cola berlabel nama mereka di botol.Â