Mohon tunggu...
Caecilia Niken Hapsari
Caecilia Niken Hapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

haiii

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemerdekaan, Seni, dan Kebangsaan

19 Agustus 2023   21:04 Diperbarui: 19 Agustus 2023   21:16 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih. (steemkr)

Dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia, upacara kemerdekaan di kampus memiliki begitu banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh mahasiswa dan staf kampus.  Selain memperkuat persatuan dan kesatuan, upacara kemerdekaan juga merupakan bentuk kepedulian dan penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, upacara kemerdekaan juga bisa meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan mahasiswa dan staf kampus. 

Hal ini sangat penting mengingat rasa nasionalisme dan cinta tanah air merupakan salah satu kunci dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berkualitas. Selain itu, upacara kemerdekaan juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara anggota kampus. Dalam upacara kemerdekaan, mahasiswa dan staf kampus bisa saling berinteraksi dan berbaur, sehingga tercipta lingkungan yang harmonis dan bersahabat. Terakhir, upacara kemerdekaan juga merupakan ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. 

Seni dan kemerdekaan adalah dua hal yang saling terkait dan memiliki hubungan yang erat. Seni memberikan jalan bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik dan kreatif, termasuk dalam hal mengungkapkan pandangan mereka tentang kebebasan dan kemerdekaan yang merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Kemerdekaan memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan diri mereka tanpa adanya hambatan atau tekanan dari pemerintah atau masyarakat.  Hal ini memungkinkan seniman untuk menciptakan karya yang autentik dan berbicara dari hati nurani mereka. Seniman sering menggunakan karya seni mereka untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia dan untuk mempromosikan gagasan-gagasan seperti perdamaian, kesetaraan, dan keadilan.

Dalam banyak kasus, seniman menganggap diri mereka sebagai perubahan sosial dan politik. Mereka menggunakan karya seni mereka sebagai alat untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak adil, memperjuangkan hak-hak minoritas, dan mempresentasikan persatuan dan kedamaian. 

Seni juga dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat identitas budaya dan nasionalisme, serta menjaga warisan budaya agar tetap hidup. Kemerdekaan dan kebebasan berekspresi juga memungkinkan seniman untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan menciptakan karya seni yang inovatif dan kontroversial. Dalam beberapa kasus, seni yang kontroversial dapat memicu debat dan diskusi yang mendalam tentang isu-isu sosial dan politik yang penting.

Dalam kesimpulannya, seni dan kemerdekaan memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Seni memberikan jalan bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas, sementara kemerdekaan memberikan ruang bagi seniman untuk menciptakan karya-karya yang bermakna dan autentik. Keduanya merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia, dan harus dijaga dan dihargai sebagai bagian dari hak asasi manusia yang fundamental.

Nyoman Nuarta adalah seniman terkemuka di Indonesia. Ia lahir pada tanggal 14 November 1951 di Tabanan, Bali. Nuarta dikenal atas karyanya yang monumental dan penuh makna, sering kali menggabungkan nilai-nilai budaya Indonesia dengan sentuhan kontemporer. 

Beberapa karyanya yang paling terkenal termasuk Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang terletak di Bali. Patung ini merupakan salah satu patung terbesar di dunia dan melambangkan kejayaan dewa Wisnu yang menunggangi burung Garuda. Patung GWK memiliki tinggi sekitar 120 meter dan merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Bali.

Nyoman Nuarta ditunjuk oleh pemerintah untuk merancang monumen monumental yang akan menjadi lambang, identitas dan nilai-nilai Indonesia. Proyek ini akan menjadi sebuah tantangan yang besar baginya karena ia harus memastikan bahwa monumen yang dirancangnya dapat merepresentasikan Indonesia dengan akurat dan tepat. Ia memulai dengan melakukan penelitian mendalam tentang sejarah dan budaya Indonesia, serta arsitektur dan seni kontemporer. Hal ini akan membantunya untuk memahami konteks dan lingkungan di mana monumen akan dibangun. 

Dari hasil penelitian ini, Nyoman Nuarta akan menghasilkan ide-ide awal yang kemudian akan dikembangkan melalui sketsa dan model 3D. Setelah beberapa revisi dan pengujian, Nyoman Nuarta akan menyelesaikan desain akhir. Namun, sebelum memulai pengerjaan, Nyoman Nuarta akan melibatkan para ahli dalam berbagai bidang seperti sejarah, arsitektur, dan seni untuk memberikan masukan dan saran tentang desain akhir. Ia akan mempertimbangkan semua masukan dan saran yang diberikan sebelum akhirnya merampungkan desain akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun