pendidikan pada tingkat TK dan SMP. Program kerja pertama yaitu pembelajaran edukatif untuk siswa di TK Dharma Wanita 02 dengan tema “Cinta Lingkungan”. Sehari sebelum pelaksanaan program kerja, kedatangan mahasiswa KKN disambut hangat oleh dewan guru dan para siswa di TK Dharma Wanita 02 Lojejer. Kegiatan diawali dengan pengenalan serta sapa menyapa bersama anak didik dan dewan guru untuk menjalin keakraban, lalu disambung dengan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari tersebut.. Sedangkan program pendidikan pembejalaran edukatif yang kedua, dilakukan di SMP PGRI Lojejer dengan tema “No Sex, No Early Age Marriage”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa smp yang berjumlah sekitar 20 anak serta didampingi oleh bapak ibu guru. Seminggu sebelumnya dan sehari sebelum acara dilaksanakan, kami melakukan survei dan kunjungan yang diterima baik oleh bapak ibu guru dan siswa SMP PGRI Lojejer.
Pada minggu ke-lima kegiatan Mahasiswa KKN Kolaboratif desa Lojejer mengusung temaProgram kerja pembelajaran edukatif dilakukan melalui pembuatan kerajinan tangan sederhana yang bertujuan untuk mengasah kreativitas siswa melalui kerajinan tangan yang didampingi oleh mahasiswa KKN Kelompok 025 dan dewan guru. Kegiatan membuat kerajinan tangan dapat bermanfaat bagi siswa untuk melatih motorik halus, mengajarkan kesabaran, ketelitian dan kerjasama pada anak. Kegiatan tersebut terinovasi dari anggota mahasiswa KKN yang merupakan jurusan PG-PAUD dan telah berpengalaman dalam bidangnya. Baik siswa/i maupun ibu guru, sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran edukatif yang dirancang oleh Mahasiswa KKN Kelompok 025, pembuatan kerajinan tangan dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas berupa botol yang nantinya akan di hias menggunakan kertas origami. Kertas origami tersebut dibentuk atau dipotongi, dengan berbagai bentuk, adapun berbentuk bunga, pohon, rumput dan lain-lainnya. Lalu kertas origami tersebut, ditempelkan pada botol bekas yang telah dibagikan sebelumnya. Setelah itu, mahasiswa dan para guru kompak memberikan apresiasi kepada adik-adik yang telah berjuang menghias dan acara ditutup dengan berfoto bersama serta pembagian hadiah.
Mahasiswa KKN juga mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai pernikahan dini yang dilaksanakan di SMP PGRI Lojejer. Berdasarkan hasil survei, kasus kematian ibu dan bayi di wilayah Kecamatan Wuluhan cukup tinggi yang dipengaruhi oleh adanya pernikahan dini. Selain itu, pernikahan dini dapat menyebabkan peningkatan kasus perceraian yang mengakibatkan timbulnya berbagai masalah sosial dan permasalahan dibidang lainnya, seperti pengangguran yang berujung kemiskinan, pendidikan rendah, tingkat kesejahteraan ibu dan bayi yang dibawah standar, kesehatan keluarga yang kurang baik dan masih banyak hal lainnya. Adapun sebab dari pernikahan dini tersebut ialah dorongan dari orang tua, hamil diluar nikah, budaya lingkungan sekitarnya, ataupun karena keinginan mengarungi kehidupan pernikahan yang terlihat menyenangkan. Dilihat secara psikologis, pernikahan dini dilakukan oleh pasangan muda yang masih belum matang dari segi fisik, psikis, serta kurangnya finansial untuk menjalankan kehidupan rumah tangga menjadi penyebab tingginya angka perceraian. Program sosialisasi diawali dengan pemberian materi yang disampaikan oleh perwakilan Mahasiswa KKN dari Jurusan Bimbingan Konseling. Setelah pemberian materi, para siswa/i diberikan kuesioner untuk mengukur pemahaman siswa/i mengenai materi pernikahan dini, pengisian kuesioner juga merupakan bentuk pemikiran mereka mengenai materi Pernikahan Dini. Selama pengisian kuesioner, baik pemateri maupun mahasiswa lainnya melakukan QnA bersama para siswa, QnA dilakukan dengan mendatangi satu persatu siswa dan menanyakan apakah mereka memiliki pertanyaan mengenai materi Pernikahan Dini. Agar tidak bosan dan tetap berkonsentrasi, selama acara diberi pendingan yang berupa mini games berhadiah untuk mengoptimalkan kefokusan siswa dan supaya pembelajaran tetap menyenangkan.
Dengan adanya kegiatan pembelajaran edukatif yang bertemakan “Cinta Lingkungan”, adapun tujuan kami yaitu ingin memberikan pengertian kepada adik-adik bahwa kita sebagai penduduk bumi perlu mencintai lingkungan sedari usia dini, sehingga kita dapat memiliki lingkungan yang terawat dan berdampak baik bagi kesehatan. Tema ini terusung dari pemikiran mengenai permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar yaitu kebiasaan membuang sampah dan pengelolaannya yang belum optimal, sehingga hal tersebut mengganggu keindahan maupun indra penciuman. Selain itu, adapun kegiatan lainnya, yaitu seminar mengenai Bimbingan Konseling yang bertemakan “No Sex, No Early Age Marriage”, dengan harapan bahwa melalui seminar ini adanya pernikahan dini yang terjadi karena berbagai sebab dan berbagai masalah yang diakibatkan dapat diminimalisir sedini mungkin, serta sekaligus memotivasi adik-adik untuk rajin belajar dan giat bekerja terlebih dahulu sebelum menikah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H