Program kerja mahasiswa KKN Kolaboratif di Desa Lojejer terdiri dari berbagai bidang, sehingga tidak hanya berfokus dibidang kesehatan dan pendidikan, namun ada juga program terkait sanitasi lingkungan. Pada minggu ke-empat kegiatan KKN kolaboratif, kelompok 025 melaksanakan program kerja sosialisasi dan praktik pembuatan lubang resapan biopori.Â
Biopori merupakan rongga berukuran kecil dalam tanah yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Rongga tersebut dapat menjadi tempat berlalunya air dalam tanah. Lubang resapan biopori dibuat untuk memberi makan fauna atau flora yang ditanam dalam pipa tersebut sehingga lebih aktif membentuk biopori tanah.Â
Manfaat dari biopori diantaranya yakni mempengaruhi jumlah air tanah, mengurangi sampah organik, membantu mencegah bencana banjir, dan menyuburkan tanah. Sebelum melakukan praktik pembuatan lubang resapan biopori, mahasiswa KKN kolaboratif menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti pipa dan tutup yang telah dilubangi, bor tanah atau linggis, air, dan sampah organik.
 Dalam pelaksanaan praktik pembuatan lubang resapan biopori, langkah pertama yang dilakukan yaitu menentukan titik tempat untuk penanaman biopori. Kemudian dilakukan pembuatan lubang dengan bor tanah atau linggis. Tanah yang akan digali, lalu disiram dengan air agar konsistensi tanah lebih lunak dan mudah dilubangi.  Tanah yang dilubangi memiliki kedalaman satu meter dengan diameter 10 hingga 30 cm.  Setelah itu, pipa untuk biopori dimasukkan ke dalam lubang tanah tersebut dan diberi tutup.Â
Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik seperti sampah dapur rumah tangga, daun-daun, dan sisa tumbuhan lainnya. Â Nantinya sampah tersebut selama 3-4 bulan akan menghitam dan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah. Â Â
Pelaksanaan program kerja biopori berlokasi di RW 11 RT 01 Desa Lojejer. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil survei dan informasi dari warga lokal mengenai area tersebut yang rawan banjir. Penanaman biopori tersebut bertujuan untuk meningkatkan resapan air tanah dan mengurangi resiko banjir pada area tersebut. Proses penanaman biopori dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 025 dibantu oleh beberapa pemuda dan masyarakat di wilayah setempat.Â
Sebelum dilakukan pembuatan lubang resapan, mahasiswa KKN melakukan sosialisasi terkait lubang resapan biopori pada warga dan pemuda setempat terkait pengertian, manfaat, cara penanaman, dan pemanfaatan pupuk kompos hasil biopori. Sosialisasi dilakukan pada pagi hari sebelum masyarakat berangkat bekerja. Kemudian dilakukan pemilihan 10 titik penanaman biopori yang diletakan pada tanah terbuka di sekitar halaman rumah warga.Â
Pembuatan lubang resapan biopori dapat memicu pembuatan biopori yang kemudian berpengaruh pada peningkatan resapan air sehingga dapat mengurangi banjir. Disamping mengurangi banjir, biopori dapat mengurangi sampah organik karena sampah tersebut dimanfaatkan sebagai isi pipa biopori yang nantinya dapat menjadi pupuk kompos.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H