Desa Lojejer memiliki beberapa UMKM sebagai mata pencaharian warga desa, selain di bidang pertanian. Sebagai contoh, UMKM produksi tahu dan tempe, pengepul bekicot musiman serta industri genteng. Mahasiswa KKN Kolaboratif mengunjungi beberapa produsen tahu yang terkenal di Desa Lojejer salah satunya usaha rumahan keluarga bapak Rumilang. Menurut beliau, usaha tahu sudah berdiri sejak lama karena dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Proses produksi hanya melibatkan anggota keluarga tanpa bantuan orang luar. Produksi tahu harian membutuhkan sekitar 50 kg kedelai. Akan tetapi, jumlah produksi tahu disesuaikan dengan permintaan dari pelanggan.Â
Selain itu, mahasiswa KKN Kolaboratif juga mengunjungi industri genteng Widodo. Usaha ini dirintis sejak tahun 1985 oleh orang tua pemilik usaha industri Widodo saat ini. Diketahui pekerja di industri ini berjumlah sekitar 12 orang diantaranya tujuh pekerja perempuan dan lima pekerja laki-laki. Mereka bekerja selama delapan jam setiap hari kecuali hari jum'at. Pembuatan genteng menggunakan bahan campuran antara tanah liat dan pasir. Pasir digunakan sebagai campuran untuk tanah yang berkarakter keras. Setelah proses pencampuran dan pencetakan, genteng dianginkan selama 5-7 hari kemudian dijemur selama lima hari dan dilakukan pembakaran. Apabila sedang musim hujan, proses penjemuran bisa digantikan menggunakan oven. Industri ini dapat menghasilkan 1700 genteng dalam satu hari.
Di samping UMKM yang berada di Desa Lojejer, terdapat potensi alam yang dapat dikembangkan untuk pariwisata. Adapun potensi alam yang dimiliki oleh Desa Lojejer yaitu Air Terjun Maelang dan Pantai Papuma. Air terjun Maelang berada di dusun Kepel, tepatnya di perbukitan Watangan. Wisata ini tidak banyak dikunjungi karena akses jalan yang kurang memadai dan cukup ekstrim. Sementara itu, panorama dari air terjun Maelang terbilang asri dengan adanya tebing indah khas perbukitan yang memanjakan mata. Wisata air terjun Maelang dapat dikunjungi secara gratis karena tidak ada pengelolaan khusus untuk wisata tersebut.Â
Mahasiswa KKN Kolaboratif juga mengunjungi wisata Pantai Papuma. Pantai Papuma merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di Kabupaten Jember. Pantai ini juga disebut sebagai Pantai Tanjung Papuma karena posisi daratannya yang menjorok ke laut menyerupai tanjung. Pesona keindahan pantai Papuma ditunjukkan oleh hamparan pasir putih dan birunya air laut. Keindahan pantai juga dilengkapi dengan adanya tujuh karang besar yang menjulang tinggi menyerupai pulau. Sayangnya, dibalik keindahan pantai tersebut, di beberapa titik area pantai banyak sampah berserakan. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Kolaboratif 025 dalam kunjungannya juga melakukan pembersihan area pantai sebagai bentuk kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H