Kurang afdol rasanya membicarakan Ngantang tanpa membicarakan Waduk Selorejo yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Ngantang. Waduk Selorejo yang menjadi salah satu tujuan wisata setiap akhir pekan. Waduk Selorejo yang menghidupi listrik penduduk ngantang. Waduk Selorejo yang muaranya terletak di Desa Selorejo, Desa Kaumrejo menjadi hulunya. Kecamatan Ngantang hampir semuanya dikelilingi oleh waduh Selorejo ini.
Waduk Selorejo pada tanggal 5 Agustus 2013, saya bersama Istri dan keponaan berkesempatan untuk mengunjungi pusat waduk Selorejo yang terletak di Dusun Selorejo, Desa Pandansari, Kec. Ngantang. karena kami berpura-pura menjadi penduduk kampung, kami tak membayar karcis yang hanya Rp10.000 haha (tak patut untuk dicontoh). setelah melewati pintu gerbang itu, kami memasuki kawasan waduk selorejo yang sejuk. pohon-pohon tinggi menjulang di sepanjang jalan pintu masuknya. saya memarkir sepeda motor saya tepat di depan kolam renang waduk selorejo.
Waduk Selorejo ini dibagi dua yang dipisahkan oleh air waduk selorejo: sisi kanan dan sisi kiri. di antara kedua sisi itu dihubungkan oleh sebuah Jembatan Gantung yang bertanggal 20 Januari 1976. jembatan gantung yang berada tepat di atas air waduk selorejo. Waduk Selorejo kanan dilengkapi sebuah Villa yang langsung menghadap ke waduk Selorejo. tak jauh dari Villa ada lapangan Bola yang cukup luas yang tepat berada berdampingan dengan Kolam Renang. sayang, karena suasana ramadhan kolam renangnya belum dibuka untuk umum. saya melihat beberapa pekerja yang sibuk membersihkan kolam renang yang sudah berlumut.
Jembatan Gantung Selorejo Jembatan Gantung Selorejo. demikian sebutan jembatan itu. ku liat dibawah jembatan itu, beberapa orang yang hobi mancing sudah duduk rapi berjajar di bawah jembatan. mereka begitu enjoy memancing mengharapkan ikan-ikan yang capek berenang sehingga kesasar ke pancingan mereka. mereka tak segan menyapa saya yang mulai mendekati mereka. mereka menyapa saya sambil menawarkan jasa perahu keliling waduk. mungkin mereka inilah yang disebut penumpang gelap. alias jasa keliling waduk selorejo tanpa melalui Perum Jasa Tirta sebagai pengelola.
yang menarik perhatian saya selain pemancing itu sendiri adalah Pemandangan Bendungan Selorejo di pagi hari. semuanya berefleksi. langit langit, pohon-pohon, jembatan, para pemancing, perahu-perahu semuanya merefleksikan diri ke dalam air waduk selorejo yang begitu tenang. sungguh indah kawan. hanya kata itu yang keluar dari mulut saya untuk mengekspresikan keindahan waduk Selorejo.
sangat mengerikan bagi yang belum pernah mencobanya. ku liat papan informasi Jembatan gantung yang tertulis “Maksimal 10 orang”. saat saya menginjakkan kaki ke atas jembatan yang terbuat dari besi dan baja itu, maka seluruh rangka jembatan akan bergoyang. untung pengunjungnya masih sepi. hanya Saya, istri dan keponaan. saya tak perlu memberitahukan ketakutan wajah saya ke pengunjung yang lain. begini lah jembatan ini, saat kaki berhenti, kengerian itu pergi.
saat kami berjalan lagi, jembatan itu bergoyang lagi. begitu seterusnya. kengerian sepertinya terbang ntah kemana saat saya tepat berada di tengah-tengah jembatan. indah kawan. semuanya berefleksi begitu sempurna dilihat dari tengah-tengah jembatan gantung. sampai akhirnya kami bertiga berhasil menyeberang ke bagian kiri waduk Selorejo.
Waduk Selorejo bagian kiri dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak, Kuliner area dan oleh-oleh khas waduk Selorejo. di bagian kanan waduk Selorejo ini juga menyediakan jasa transportasi perahu untuk mengelilingi Waduk Selorejo mulai dari Hilir waduk Selorejo sampai Hulu waduk Selorejo di Gading, Kaum Rejo Ngantang. alasan yang cukup menarik untuk menggunakan jasa perahu Perum Jasa Tirta adalah kita bisa melihat kebun-kebun jambu kemudian memetiknya, melihat pertanian-pertanian di sepanjang waduk selorejo, atau melihat para petani yang bercanoe menyeberang yang hendak mau ke sawah, atau melihat penghobi mancing yang berada di sudut-sudut waduk selorejo.
Tips ke Waduk Selorejo
- Waduk yang berjarak kurang lebih 43 Km dari malang ini bisa ditempuh menggunakan bus dari Terimanl Langdungsari jurusan Kediri atau Jombang . atau juga sebaliknya bisa ditempuh dari Kediri minta turun di Pertigaan Desa Selorejo.
- dari Pertigaan Selorejo bisa menggunakan angkutan bison atau ojek ke Waduk Selorejo
Follow twitter kami di @caderabdulpaker http://caderabdul.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H