PINTU RINJANI, SEMBALUN 1156 MDPL
Pintu Rinjani, Sembalun 1156 MDPL Sembalun dengan ketinggian 1156 M di atas permukaan laut Sembalun menjadi pusat penghasil sayur-sayuran, buah-buahan sembalun menawarkan keindahan wisata pegunungan Sembalun dikelilingi oleh Gunung Rinjani, Gunung Telaga, Gunung Anak Dara, Gunung Anak Selong, dan Gunung Pergasingan
Sembalun merupakan salah satu Kecamatan di kabupaten Lombok Timur. Bagi para Pendaki Gunung Rinjani, Kecamatan sembalun begitu sangat familiar di telinga mereka. Sembalun menjadi salah satu jalur pendakian favorit bagi para pendaki Gunung Rinjani. Sembalun 1156 m dpl menjadi pintu Rinjani. ada beberapa alasan mengapa Sembalun menjadi jalur pendakian favorit. salah satunya adalah jalur pendakiannya tidak terlalu menanjak seperti jalur Senaru. jadi sangat disarankan bagi yang pemula sebaiknya menggunakan jalur Sembalun.
pada saat bulan Desember s.d bulan Maret Pendakian ke Gunung Rinjani di tutup. so saya tidak akan membicarakan tentang Gunung Rinjani dan Bagaimana mendakinya. saya hanya akan membicarakan sembalun yang merupakan salah satu jalur favorit ke Gunung Rinjani. setidaknya, saya akan memaparkan keindahan di sekitar Gunung Rinjani.
untuk mencapai ke Sembalun bisa menggunakan sepeda motor atau menggunakan mobil rent car. nah jangan Tanya-tanya ke saya transportasi publik ke Sembalun karena memang belum pernah mencoba juga. waktu yang dibutuhkan sekitar 4 s.d 5 jam dengan jalur darat. kalau lewat jalur sih bisa lebih. lebih cepat lagi kalau naik Helikopter sih.
sepanjang perjalanan dari Aikmel (kecamatan yang berbatasan dengan sembalun), Swela hingga ke Sembalun kita akan dimanjakan oleh sawah-sawah yang membentang luas. hutan-hutan alami di samping kanan kiri jalan. Sawah-sawah yang berderet rapi di Lereng-lereng bukit. Kera-kera yang berada dipinggir jalan mengharap belas kasih para pembela kasih. awan-awan langit berderet rapi yang hendak menyelimuti Sembalun yang penuh ketenangan. sembalun yang sejuk dan jauh dari kebisingan.
saat Tim Lombok Backpacker tiba di kawasan Pusuk (dalam bahasa sasak yang artinya Puncak). kami, tim Lombok Backpacker dimanjakan oleh Gunung-gunung yang diselimuti awan. Mungkinkah Gunung Propok dan Gunung Seribu, batinku. Lama-kelamaan awan itu semakin menutupi pegunungan itu. bahkan, awan itu sampai turun ke kaki-kaki kami. awan-awan itu pun pergi lagi. naik lagi. Gunung itu pun tak terlihat seutuhnya lagi. sisa-sisa awan masih menyelimutinya.
tempat pemberhentian Pusuk ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar dengan cara berjualan berbagai jenis makanan dan minuman hangat. Kawasan puncak pusuk tak hanya mengundang warga sekitar tapi juga mengundang para kerajaan kera. Kera-kera di sini tak seganas di Uluwatu, Bali yang suka mengambil barang-barang orang. bahkan, saya menyaksikan dari dekat anak kera yang ingin netek ke ibu kera. jadilah kawasan pusuk ini menjadi kawasan strategis bagi Pengunjung, Warga dan Kera.
dari Lokasi Pusuk dengan ketinggian 1200 MDPL ini, saya bisa melihat perkampungan Desa Sembalun yang berada di lembah Rinjani. orang-orang pegunungan biasanya terkenal dengan keramahannya. termasuk di pegunungan Sembalun ini. bahkan ada adegan disaat saya tidak sengaja menendang gelas-gelas di warung itu. wajah-wajah para pelanggan di warung itu langsung memandangku secara seksama.
ada perasaan tak enak dalam diriku. ku liat penjual itu masih menunjukkan keramahannya, tak memarahiku bahkan menempelengku. dari raut mukanya begitu menerima dan tak ada raut kejengkelan. ku hanya bisa bilang minta maaf berkali-kali. “ngak apa-apa mas, ya udah ngak apa-apa”, kata penjual kepada saya saat saya berusaha membayar makanan yang ku tendang. maaf ya buuu terima kasih, kataku sambil berlalu meninggalkan penjual ramah itu.
jadi bagi siapa saja yang ingin belajar arti kesabaran, keramahan, kesopanan. belajarlah kepada orang gunung. saya sudah membuktikan keramahannya.