Gorontalo, 05/10/2015 -- Beragam aneka gaya hidup ataupun kesenangan yang dilakukan para mahasiswa/i ketika mengenal dunia kampus, pada dasarnya tidak terlepas dari pola pergaulan Self orientation gaya hidup (prinsip, status, aksi) internal maupun eksternal kampus sehari-hari.  Dulu, ketika masih berstatus anak kuliahan 2007 s/d 2011 di Makassar. Ada banyak pola pergaulan gaya hidup yang sering dilakukan oleh saya dan teman-temanku ketika masih menduduki bangku universitas di masa itu. Saya yang memiliki orientasi kehidupan kampus di Mapala, tidaklah heran jika saya mengatakan, "diriku sangat erat dengan gaya hidup mengoleksi arloji-arloji outdoor keluaran baru atau unik dimasa itu". Selebihnya dari teman-teman, lebih fokus mengikuti pola gaya hidup populer yang lagi tren di media sosial, elektronik, cetak seperti : kebiasaan hidup berbusana korea, life style hair korea, dan sebagainya.
Ketika saya berada di kota Gorontalo, pertengahan juli 2015 hingga sekarang. Ada sebuah cerita menarik dan unik tentang pergaulan gaya hidup para mahasiswa/i yang khususnya berada di Gorontalo. Dalam hal ini, saya yang awalnya bertindak sebagai tamu dari mapala Alaska FT Universitas Negeri Gorontalo, seakan - akan terlibat dalam suatu pengamatan tentang usaha yang dibentuk sahabat saya Ronal Djou, tentang bagaimana merancang dan mempopulerkan bahan baku ''karung Goni'' menjadi sebuah kerajinan tangan yang bisa mendatangkan uang saat itu.
Pengamatan saya berlanjut, ketika karung goni yang dibuatnya itu menjadi Handmade (Dompet, tas lengan, tas dypack, dll ) dengan hasil karya tangannya sendiri berbuah manis. Usaha tersebut tidak sia-sia dia rancang, karena seluruh mahasiswa/i yang khususnya berada di Fakultas teknik Universitas Negeri Gorontalo, sangat ''Welcome" dengan kerajinan tangan Handmade dari bahan goni yang dibuat dan dirancangnya. Tren popularitas Handmade berbahan goni yang menjadi gaya hidup self orientation mahasiswa/i Universitas negri Gorontalo mulai menjalar setiap harinya bahkan setiap bulannya. Banjir orderan pun mulai datang dari eksternal kampus hingga keluar daerah gorontalo, ketika produk handmade tersebut, sistem pemasarannya berlanjut ditawarkan ke jejaring media sosial internet : facebook, twitter, dll.Â
Gaya hidup para mahasiswa/i Gorontalo tentang Handmade berbahan Goni, seakan menjadi daya tarik sendiri bagi saya pribadi. Sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri terhadap lingkungannya, menjadikan-nya target pasar dalam mendapatkan hasil yang maksimal. "Tampil beda, unik dan berseni", itulah prinsip dasar sebagian dari pergaulan anak muda dan mahasiswa/i Gorontalo yang saya ketahui dan amati ketika berada disini. Singkat cerita, jika anda ke Gorontalo jangan kaget bila Handmade Goni saat ini lagi tren, dan menjadi gaya hidup pola pergaulan hedonisme para mahasiswa/i yang ada di Gorontalo.Â
Salam,...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H