Mohon tunggu...
Billy
Billy Mohon Tunggu... -

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika Mobil Penyedot Data Dipertanyakan Kebenarannya

30 April 2015   15:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepekan belakangan ini, Akbar Faisal, barisan pendukung Jokowi saat Pemilu berlangsung, kini melakukan sebuah hal yang menggemparkan dunia perpolitikan Indonesia. Mobil sedot data atau apalah itu. Katanya, mobil itu dipakai untuk mengambil data data dari KPU tentang pemilu 2014. KPU sendiri sebagai lembaga yang ditunjuk untuk menyelenggarakan Pemilu yang bersih dan jujur, Sebagai lembaga yang kredibel, KPU dengan sangat tegas mempertanyakan kebenaran informasi yang diangkat oleh Akbar Faisal.
Menurut Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay, tuduhan itu tidak berdasar dan harus dibuktikan kebenarannya. Pasalnya, selama proses penghitungan dan rekapitulasi baik pemilu legisltif (pileg) maupun pilpres KPU tidak menggunakan sistem jaringan. “Kami tidak online, semuanya manual mulai dari tingkat TPS (tempat pemungutan suara) hingga ke pusat. Bahwa hasilnya kemudian kami umumkan secara online itu memang iya,” (Baca http://nasional.sindonews.com/read/9...014-1428417790 )

Jika kita melihat dari sisi KPU, para personel KPU pasti sudah mengantisipasi adanya serangan hacker yang mencoba membobol server dari KPU. Personel KPU pastinya juga diisi oleh personal yang sangat mengerti di bidang IT, mengingat KPU adalah lembaga yang sangat penting dalam menyelenggarakan Pemilu. Teknologi sdeperti itu memang memungkinkan ada, namun untuk mengambil data KPU, rasanya sulit sekali untuk digunakan.

Yang kedua adalah, kisah Akbar faisal yang mungkin beliau adalah orang yang sakit hati terhadap Joko Widodo. Maklum tidak diberikannya posisi dalam pemerintahan Jokowi-JK menjadi pemicu Akbar Faisal melakukan opini penghancuran terhadap Joko Widodo dan juga barisan orng yang loyal terhadap Jokowi. "Akbar Faisal juga hanya bluffing saja. Dia kan tidak masuk ring 1 Jokowi, mungkin dia kecewa," ujar mantan Tim IT KPU, Pratama D Persadha (Baca :http://www.rmol.co/read/2015/04/24/2...anya-Bluffing- )

Dalam dunia perpolitikan, isu saling hantam adalah hal yang biasa, walaupun itu antar kawan, yang ada hanya kepentingan. Kepentingan Akbar Faisal yang tak diakomodir untuk masuk dalam ring 1 membuat beliau melakukan aksi Bluffing untuk menjatuhkan Jokowi maupun orang orang yang menjadi kepercayaan Jokowi, termasuk Luhut Pandjaitan yang diisukan kini. Sebaiknya kita melihat kedua belah sisi, menilai dengan cara akal sehat. Mobil penyedot data yang dikatakan Akbar Faisal, belum tentu ada, termasuk penggunaan nya dalam mengambil data KPU.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun