Euforia dan Kekuatan Baru Indonesia di KAA

Peringatan 60 Tahun Konfrensi Asia-Afrika, adalah sebuah peringatan tonggak keberhasilan negara Asia-Afrika dalam menghadapi penjajahan era kolonialisme. Namun sekarang, Konferensi ini diperingati sebagai momen kerjasama negara-negara Asia-Afrika dalam berbagai bidang.Dalam  Konferensi Asia Afrika, Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi tersebut menjadi sorotan dunia, keberhasilan Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Asia Afrika merupakan keberhasilan bangsa yang layak diapresiasi bangsa ini bahkan dunia internasional. Keberhasilan ini dapat dilihat dalam beberapa hal:

1.Persiapan Konferensi Asia Afrika

Konferensi Asia Afrika merupakan event besar Indonesia dalam dunia Internasional. Persiapan dalam menggelar konferensi ini tentunya harus benar benar serius, mengingat event ini disorot oleh dunia internasional. Aspek keamanan, tempat, serta kenyamanan peserta Konferensi ini harus diperhatikan secara detail. Bayangkan saja jika terjadi sesuatu hal yang menimpa peserta dalam Konferensi ini, betapa malunya Indonesia, karena dapat dianggap sebagai negara yang tidak kredibel, tidak aman, sangat mencoreng nama Indonesia.

2.Euforia masyarakat  terhadap KAA

Sambutan masyarakat terhadap Konferensi Asia Afrika sangat meriah. Jakarta dan Bandung sebagai kota penyelenggara disulap menjadi kota yang sangat semarak. Hiasan hiasan dan umbul umbul dipasang membuat kota Jakarta dan Bandung menjadi lebih berwarna. "Asyik bisa foto dengan ’Charlie Chaplin’ di sini, momen langka bisa berfoto dengan sosok ini di peristiwa bersejarah seperti ini," kata Nurlaela (20) salah seorang mahasiswa yang berkunjung ke kawasan Gedung Merdeka Bandung.(Baca http://sp.beritasatu.com/home/warna-warni-konferensi-asia-afrika-2015/84923)

3.Indonesia mendukung Palestina

Palestina, negara yang masih dalam rongrongan Israel, mendapatkan angin segar dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Dalam pidato kenegaraan Indonesia, Presiden mendukung secara penuh kemerdekaan Palestina, serta mendukung Palestina masuk menjadi negara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Dukungan ini mendapatkan animo yang sangat besar dari peserta Konferensi Asia Afrika.

60 Tahun Konferensi Asia Afrika, bagi Indonesia merupakan sebuah kebanggaan, karena nama besar Indonesia dipertaruhkan dalam dunia internasional. Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua pelaksanaan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Terima Kasih Pak Luhut telah membuat 60 Tahun Konferensi Asia Afrika berjalan dengan lancar, aman dan terkendali.