Mohon tunggu...
Keiva Dinda Salsabila
Keiva Dinda Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan keperawatan yang kini tengah menempuh program studi diploma 3

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental anak

15 November 2024   17:07 Diperbarui: 15 November 2024   21:57 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan jiwa merupakan masalah yang serius dan penting untuk ditangani. Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anggota keluarga terdekat termasuk anak. Sama seperti kesehatan tubuh, menjaga kesehatan mental anak merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya.

Orangtua akan mudah mengidentifikasi kebutuhan fisik dari anak. Mulai dari makanan dengan gizi yang tercukupi hingga pakaian yang sesuai dengan kebutuhan. Namun, kebutuhan mental anak mungkin akan sulit untuk mengidentifikasinya. Padahal kesehatan mental anak juga sangat perlu dipenuhi. Apabila kesehatan mental anak terpenuhi, maka anak akan dapat berpikir dengan jernih, memiliki perkembangan yang baik dan sesuai dengan usianya, serta antusias dalam mempelajari keterampilan baru.

Menemani anak dan memberikan kata-kata penyemangat dari orang dewasa kepada anak dapat membantu anak mengembangkan kepercayaan diri, harga diri, dan pandangan emosional yang sehat tentang kehidupan. Berikut beberapa peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental anak :

1.    Memberikan Pujian Pada Anak

Memberikan pujian atas kemampuan anak dapat membantu mereka mengembangkan keinginan untuk mengeksplorasi hal baru dan belajar. Biarkan anak bereksplorasi dan bermain sesuai dengan usianya. Yakinkan anak dengan tersenyum dan seringlah mengajak anak untuk berbicara. Jadilah peserta aktif dalam setiap kegiatan anak. Perhatian dari keluarga dapat membantu anak untuk membangun kepercayaan dan harga dirinya.

2.    Menetapkan Tujuan yang Realistis

Anak membutuhkan tujuan realistis yang sesuai dengan ambisi dan kemampuan mereka. Dengan bantuan keluarga, anak dapat memilih kegiatan baru yang dapat menguji kemampuan mereka dan meningkatkan kepercayaan diri.

3.    Jujur

Jangan sembunyikan kegagalan yang anggota keluarga alami dari anak. Penting bagi mereka untuk mengetahui bahwa semua orang pasti membuat kesalahan. Dengan mengetahui bahwa orang dewasa tidak sempurna bisa membantu mereka memahami kehidupan.

4.    Menyelaraskan Perkataan dan Perbuatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun