Mohon tunggu...
Ahmad Aulawi
Ahmad Aulawi Mohon Tunggu... wiraswasta -

ekspresi itu bebas dan lepas, hanya dibatasi oleh titik dan koma \r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Kakekku yang Tampan

24 Mei 2012   12:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:52 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita kakekku…
Tentang kisahnya di masa muda…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Hingga banyak perawan…
Tak kuat menahan perasaan...
Untuk jatuh cinta hanya pada kakek seorang…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Saat berangkat haji diusia duapuluhan…
Diatas kapal kakek lambaikan tangan…
Pada wanita yang berjumlah puluhan…
Yang menangis karena harus ditinggalkan…

Cucuku…
Kakekmu ini dulu sangat tampan…
Namun tak pernah menyalahgunakan…
Apalagi mempermainkan…
Maka jangan heran…
Hanya ada satu perempuan…
Yang menjadi nenekmu sekarang…

Cucuku…
Kini kakek tak lagi tampan…
Hingga bercerminpun kakek tak tahan…
Rambut sudah penuh beruban…
Kulit berkerut dan tertatih bila berjalan…

Cucuku…
Kakek memang tak lagi tampan…
Tapi hati kakek semakin rupawan…
Berkat amal kebajikan yang telah dikerjakan…
Dengan tulus penuh keikhlasan...

Cucuku…
Kakek hanya mau berpesan…
Sebelum kakek kembali keharibaan…

Ingatlah selalu kepada Tuhan…
Sholat lima waktu jangan pernah kau tinggalkan…
Karena tanpa itu akan sia semua amalan…
Akan sirna iman yang telah tertanam…
Runtuh tak berbentuk jadi puing berserakan.

*sebuah puisi tentang kakek yang telah lama tiada, sekedar untuk mengenang pesan yang beliau tinggalkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun