Mohon tunggu...
Putri  Annisa Maharani
Putri Annisa Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030093 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dawet Ireng Nyonya Cantik Bantul Yogyakarta: Peran UMKM dalam Memajukan Ekonomi Lokal

10 Juni 2024   21:06 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:00 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Pada dasarnya, UMKM merujuk pada jenis usaha atau bisnis yang dikelola oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, atau bahkan rumah tangga. Usaha-usaha ini sering kali beroperasi dengan skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan besar, baik dari segi jumlah karyawan maupun volume bisnis yang dihasilkan.

Oleh sebab itu, UMKM dapat dipahami sebagai kegiatan ekonomi yang umumnya dilakukan oleh masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, yang mencari peluang untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui kewirausahaan. UMKM memberikan kesempatan bagi individu untuk memanfaatkan keterampilan dan sumber daya yang mereka miliki guna menciptakan produk atau layanan yang dibutuhkan pasar.

UMKM memainkan peran dan fungsi yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, terutama di Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia menempatkan UMKM sebagai pondasi utama dalam sektor perekonomian masyarakat. Langkah ini diambil untuk mendorong kemampuan kemandirian dan pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat, terutama di sektor ekonomi.

Sebagai fakta singkat, UMKM menjadi penopang utama ekonomi Indonesia saat hampir tumbang akibat krisis moneter pada tahun 1997. Pada masa itu, ketika banyak perusahaan besar mengalami kebangkrutan, UMKM justru berperan sebagai penyelamat dengan mempertahankan aktivitas ekonomi dan menyediakan lapangan kerja. Aktivitas UMKM yang berkelanjutan pada masa krisis membantu menstabilkan ekonomi yang sedang terpuruk, memungkinkan Indonesia untuk bertahan dan pulih dari keterpurukan.

Tanpa adanya aktivitas UMKM yang aktif pada masa krisis moneter 1997, Indonesia mungkin tidak akan mencapai kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Hingga saat ini, peran dan fungsi UMKM tetap berlanjut dalam mengangkat derajat perekonomian di Indonesia. UMKM terus memberikan kontribusi yang signifikan melalui penciptaan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Yogyakarta dikenal memiliki potensi UMKM yang tinggi, salah satunya terletak di Kabupaten Bantul. Dawet Ireng Nyonya Cantik, sebuah UMKM yang berlokasi di daerah Bantul Yogyakarta, baru saja didirikan pada tahun 2023. Meski usaha ini masih tergolong baru, namun giatnya dalam merintis perjalanan usahanya menunjukkan tekad untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Berlokasi di Jl. Diponegoro, Bantul Wr., Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dawet Ireng Nyonya Cantik memiliki letak yang sangat strategis karena berada di pinggir jalan raya Bantul, sehingga mudah diakses oleh pelanggan. Jam operasionalnya yang dimulai dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB juga memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dawet Ireng merupakan salah satu varian es dawet yang berasal dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Nama "ireng" sendiri diambil dari Bahasa Jawa yang berarti hitam. Keunikan dari dawet ireng terletak pada warna hitam alami yang dihasilkan oleh bahan bakunya, yaitu merang yang dibakar. Merang, yang merupakan istilah Bahasa Jawa untuk jerami, memberikan warna hitam khas pada es dawet ini.

"Dawet ireng yang dibuat ini berbahan utama tepung oman pati onggok, pewarna hitamnya ini berasal dari merang yang dibakar. Butiran dawet berwarna hitam karena diperoleh dari abu bakar merang yang dicampur dengan air. Nah proses ini menghasilkan air berwarna hitam yang kemudian digunakan sebagai pewarna alami untuk dawet ireng ini." Ujar Eka Yuli Astuti, karyawan Dawet Ireng Nyonya Cantik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun