Mohon tunggu...
Fathima
Fathima Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harta Karun Nusantara

2 Juli 2024   22:35 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : sahabat bahari

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, potensi kelautan yang sangat besar memerlukan sumber daya mausia kelautan yang pasti tidak luput dari peran nelayan tradisional Indonesia. Untuk dapat mengelola kekayaan laut Indonesia, diperlukan pemetaan potensi dan sumber daya tersebut di seluruh Nusantara. Dengan memetakan sebaran potensi dan sumber daya manusia kelautan, Indonesia dapat merumuskan strategi yang efektif untuk mengelola kekayaan lautnya secara berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan memajukan perekonomian nasional. 

Indonesia menyimpan banyak "harta karun" Nusantara yang tersembunyi di perairannya, yang mencakup kekayaan biodiversitas laut, seperti terumbu karang yang indah dan spesies laut yang langka, hingga warisan budaya maritim seperti kapal karam bersejarah yang masih belum sepenuhnya terungkap. Kekayaan ini tidak hanya memiliki nilai ekologis dan ilmiah yang tinggi tetapi juga potensi besar untuk pariwisata bahari. Dengan memanfaatkan potensi ini secara bertanggung jawab, Indonesia bisa mengembangkan ekowisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ramdhan dan Arifin tahun 2013, menyatakan bahwa seluruh lautan NKRI, ternyata luas laut daerah adalah 1.406.272,582 km 2 atau 21,14% saja, sedangkan laut yang menjadi kewenangan pusat 5.247.068,857 km 2 atau 78,86 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat harus dapat mengelola 78,86 % lautan Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. 

Dalam konteks ini, kehadiran teknologi modern seperti Sistem Informasi Geografis (SIG) dan pencitraan satelit dapat digunakan untuk melakukan pemetaan yang lebih akurat dan komprehensif. Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan dalam melakukan identifikasi daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya laut yang tinggi, serta penilaian kondisi lingkungan untuk memastikan praktik pengelolaan yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat lokal sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari pemetaan ini diterjemahkan ke dalam kebijakan dan tindakan yang konkret.  

Daftar Pustaka

- Anugrah, A. N., & Alfarizi, A. (2021). Literature Review Potensi Dan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut di Indonesia. Jurnal Sains Edukatika Indonesia (JSEI), 3(2). 

- Arianto, M. F. (2020). Potensi wilayah pesisir di negara Indonesia. Jurnal Geografi, 10(1), 204-215. 

- Ramdhan, M., & Arifin, T. (2013). Aplikasi sistem informasi geografis dalam penilaian proporsi luas laut Indonesia. Jurnal Ilmiah Geomatika, 19(2), 141-146. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun