Mohon tunggu...
Salsabila Nada Agustya
Salsabila Nada Agustya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Jember, dengan program studi pendidikan biologi. Saya berasal dari Sidoarjo. Hobi saya adalah membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Rujak Tradisional Menuju Masa Depan: Melestarikan Warisan Budaya Bangsa Dengan Semangat Pancasila

10 Juni 2024   11:40 Diperbarui: 10 Juni 2024   11:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi kerakyatan, dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), merupakan esensi dari sistem ekonomi Pancasila. UMKM mayoritas dijalankan oleh masyarakat kecil, menjadi perwujudan nyata keadilan sosial. UMKM mencerminkan komitmen terhadap nilai kemanusiaan, memastikan setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesejahteraan. Di tepi jalan Trunojoyo , kecamatan sumbersari, kabupaten jember terlihat banyak pedagang berjejeran yang menjual berbagai makanan, salah satu makanan yang terdapat pada tepi jalan tersebut adalah rujak. Rujak petis merupakan salah satu kuliner khas Nusantara yang memadukan aneka sayuran segar, lontong, tempe, maupun tahu, dengan bumbu yang terbuat dari perpaduan kacang, petis, dan pisang kelutuk yang menjadi ciri khas cita rasanya. Berasal dari Jawa Timur, rujak petis telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, perubahan gaya hidup, dan banyaknya makanan cepat saji, membuat kurangnya minat terhadap makanan tradisional, seperti yang dikatakan oleh Bu Mia pada Rabu sore 1 Mei 2024 bahwa beliau merasa menjual rujak di zaman sekarang tidak terlalu mudah, karena kurangnya minat anak muda.

Salah satu pedagang rujak yang berada di tepi jalan tersebut adalah bu Mia. Bu mia merupakan pedagang rujak di daerah jalan trunojoyo, yang telah berjualan kurang lebih satu bulan. Bu Mia berjualan rujak dari pukul 10.00 WIB hingga pukuk 21.00 WIB. Sebagai salah satu pedagang yang masih berjualan makanan tradisinal di zaman yang sudah modern ini, Bu Mia turut merasakan kurangnya minat pembeli.  ”walaupun tidak terlalu ramai, namun tetap ada yang membeli” ujar bu mia. Bu mia juga memaparkan jika rujak petis pisang klutuk ini tidak ada yang menjual di daerah Trunojoyo selain dirinya.  ” jualan yang sekiranya itu tidak sama dengan yang lain” jelasnya.


Bu Mia merupakan salah satu tokoh pelestari makanan tradisinal yang keberadaaanya semakin langkah. Selain itu, beliau juga merupakan pedagang yang mampu mengamalkan sila Pancasila ke tiga, dengan menjaga kerukunan antar pedagang di lingkungan jalan Trunojoyo. Bu Mia juga telah memberikan pernyataan bahwa selama berjualan, ia tidak pernah merasa saling bermusuhan antar pedagang. Wanita berusia 44 tahun itu juga memaparkan bahwa antar pedagang di lingkungan jalan Trunojoyo sangat menjaga rasa kekeluargaan. Adanya pedagang-pedangang yang berkontribusi dalam pelestarian makanan tradisional seperti Bu Mia ini dapat memberikan contoh bagi generasi mendatang, mengenai pentingnya menjaga kelestarian makanan tradisional Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun