Mohon tunggu...
kamarul arifin
kamarul arifin Mohon Tunggu... -

aku adalah seorang pemimpi kecil yg berangan tuk merubah nasibnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musafir yang Fakir

13 Mei 2015   09:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akulah sang musafir mimpi

Yang kini tengah berada disebuah lembah

Lembah padang pasir yang begit luas, namun hampa

Terasa hampa tanpa ada suatu tanda kehidupan

Setiap malam yang menemani hanyalah angin

Angin yang bersiul, terkadang menggoyakan tekad

Memunculkan perasaan rapuh

Angin yang menggoda, meniupkan rasa dingin yang begitu dalam

Hingga menyentuh tulang

Bintang yang selama ini menjadi kompas

Menjadi petunjuk dalam perjalananku

Entah sembunyi dimana

Bulan yang menjadi lentera

Penerangdalam perjalanan ini

Juga pergi entah kemana

Tinggal matahari yang begitu congkak

Berkata akan menemaniku dengan memberi kehangatan

Tapi apa,?

Ia membuat dahaga yang begitu dahsyat dengan membakarku

Kemudian ia perlahan pergi tanpa perasaan bersalah

Membuat langit yang semula begitu cerah

Perlahan berganti jingga yang kemudian memerah dan semakin merah

Lalu langitpun menjadi gelap kembali

Dan aku sendiri lagi, entah dimana mimpi yang selama ini kucari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun