Mohon tunggu...
wafaalmufida
wafaalmufida Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka dengan konten edukasi kesehatan dan tertarik akan dunia kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kurangnya Edukasi Seksual terhadap Remaja Meningkatkan Angka Kehamilan Usia Dini

27 November 2022   13:43 Diperbarui: 27 November 2022   13:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

kehamilan usia dini menjadi trending topic yang tidak pernah usai hingga saat ini. disebut kehamilan usia dini karena mereka yang hamil adalah mereka yang belum genap berusia 20 tahun atau biasa kita sebut remaja. Banyak remaja yang minim akan pengawasan orang tua dan hidup di lingkungan yang mewajarkan bahkan membudayakan pernikahan usia dini lah yang membuat tingginya tingkat kehamilan usia dini di Indonesia.

Peran orang tua dan lingkungan sangat diperlukan sebagai upaya mencegah masalah ini. Orang tua dapat mengawasi dan memberikan edukasi tentang seksualitas kepada remaja, agar remaja dapat berfikir tentang dampak yang dihasilkan dari kehamilan di usia yang belum matang. Tidak hanya itu, orang tua juga harus paham dan mengerti betapa bahayanya menggiring remaja dalam pernikahan dini. Kira -- kira apa saja dampak buruk kehamilan usia dini?

Menurut Ns. Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan "fisik dan mental remaja yang belum siap dan matang dalam menghadapi kehamilan akan menjadi dampak buruk kehamilan usia dini. Banyak sekali resiko yang membahayakan ibu saat hamil seperti anemia, pendarahan dan penyulit persalinan. Hal itu terjadi karena rasa belum siap yang akan mempengaruhi pertumbuhan janin sehingga peluang risiko pendarahan dan angka kondisi buruk pada bayi sangat tinggi. Kehamilan lebih baik terjadi diatas usia 20 tahun dan dibawah usia 40 tahun karena selain fisik dan mental, sel reproduksi juga sudah matang dalam usia tersebut."

Apakah edukasi seksualitas berperan penting juga dalam mengatasi masalah ini? Tentu saja, karena edukasi seksualitas akan memberi pemahaman kepada remaja bahwa hal apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh remaja dan memberi tahu dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan begitu remaja akan paham dan masalah kehamilan usia dini akan tercegah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun