Kebanyakan dari umat muslim pasti sudah tahu bahwa wahyu yang pertama kali diterima Nabi Muhammad saw adalah Surah Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadhan tahun 610 Masehi pada saat Nabi Muhammad mengasingkan diri di Gua Hira. Maka datanglah kepada beliau malaikat (Jibril) dan berkata, "Bacalah!"
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah" (QS. Al-'Alaq; 1-2)
Dalam kedua ayat tersebut, tidak disebutkan objek yang dituju. Sehingga ini mengindikasikan seruan bacaan itu bersifat umum. Artinya manusia diperintah untuk membaca apapun yang ada di sekitarnya, dengan menyebut nama Tuhannya, dan membaca apa saja yang telah diciptakan Tuhannya hingga ia mengenal-Nya.
Â
"Bacalah dan hanya Tuhanmulah yang Maha Pemurah. (Yang) mengajarkan (manusia) dengan pena. Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. 'Alaq; 3-5)
Kata iqra' dalam ayat ke-3 menurut Quraish Shihab, ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Iqra' pada ayat yang pertama mengindikasikan membaca untuk diri sendiri (belajar), dan iqra' dalam ayat ketiga adalah membaca untuk orang lain (mengajar).
Dalam ayat 4 dan 5, Tuhan mengajar manusia melalui pena yang hasilnya adalah tulisan-tulisan. Kemudian di ayat ke-5 Allah juga mengajarkan pada manusia baik melalui Wahyu (pada Nabi), mimpi, ilmu ladunni, dan ilmu dengan usaha dari manusia sendiri, bahwa Allah lah Yang Maha Mengajarkan dari apa yang tidak diketahui manusia.
Inti dari lima ayat pertama dari surat Al-Alaq ini mengajarkan kita untuk selalu menyebut nama Allah sebelum memulai suatu pekerjaan agar dimudahkan dalam pemahaman, kita harus selalu membaca baik itu Al-Quran, buku ilmu pengetahuan, dan membaca alam/lingkungan sekitar kita, serta tidak boleh menyerah dan sellau bertawakal kepada Allah.
Perintah allah yang pertama kepada manusia adalah membaca/belajar apa yang ada disekitar untuk diri sendiri kemudian untuk orang lain. Begitu pentingnya membaca sehingga Allah memerintahkan langsung kepada manusia untuk membaca agar kita mengetahui dan memahami sehingga bisa mengajarkannya kembali kepada orang lain.
Baca dalam kamus KBBI Edisi V artinya eja (huruf, tulisan, dan sebagainya). Membaca: melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; mengucapkan; mengetahui; meramalkan; memperhitungkan; dan memahami. Dengan membaca berarti kita melakukan proses untuk mengetahui, memahami, memperhitungkan dan meramalkan sesuatu dari yang tertulis.
Literasi baca-tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tertulis, baik yang tersirat maupun tersurat, dan menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri(Kemendikbud RI). Prosesnya berawal dari membaca, membaca, membaca, dan membaca. Membaca sangatlah penting karena membaca merupakan kunci mempelajari ilmu pengetahuan. Bahkan dengan membaca bisa meningkatkan empati seseorang dan sebagai hiburan untuk mengurangi stres. Proses membaca di mulai dari lingkungan rumah, kemudian sekolah dan masyarakat.