Mohon tunggu...
Putri Nabila
Putri Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendadak Perubahan Warna Air pada Sungai di Pemangkasan yang Menjadi Merah Pekat

28 September 2023   17:53 Diperbarui: 28 September 2023   18:07 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sungai yang menjadi penghubung antar tiga kecamatan di Kabupaten Pemangkasan, Pulau Madura, Jawa Timur pada Minggu 9 Juli 2023, mendadak berubah warna menjadi merah pekat yang sehingga kemudian dilakukan investigasi oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Warna sungai di Kabupaten Pamekasan Jawa timur. dilaporkan warga berubah warna menjadi merah pekat sejak hari minggu. Diketahui bahwa waduk Kampar menjadi titik pusat awal di mana berubahnya air di sungai kota Pemangkasan. 

Air di sungai tersebut biasanya digunakan oleh warga untuk mencuci dan mandi bahkan sebagian wilayah lainnya kerap dijadikan tempat untuk bermain anak-anak namun karena khawatir warga menghentikan aktivitas rutinnya ini dan menunggu warna air sungai kembali normal. Sejak awal berubah warna air sungai yang berwarna merah ini tidak menimbulkan bau menyengat. Akan tetapi tentu tetap membuat warga khawatir akan kontaminasi dari air serta dampak dari air tersebut.

Perubahan air sungai tersebut diketahui diakibatkan oleh limbah pewarna batik. Wilayah tersebut memang terkenal luas sebagai Kampung Batik di Pemangkasan. Diketahui dari Supriyanto bahwa mereka telah melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji lab yang kemudian diketahui bahwa perubahan warna merah oleh air sungai tersebut diakibatkan oleh limbah pengrajin batik yang dibuang ke sungai.

Kejadian tersebut tentu perlu segera untuk ditangani agar menjaga kualitas air dan lingkungan tetap sehat dan aman bagi masyarakat yang menggunakan air di sungai tersebut. Untuk itu tentu perlu mengedukasi kesadaran masyarakat atau pabrik batik, pemilik usaha lain di sekitar sungai atau wilayah tersebut untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang dampak pencemaran limbah dan mendorong praktik ramah lingkungan dalam industri tersebut. 

Perlu juga dilakukannya pemantauan berkala terhadap kualitas air sungai untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan jenis zat apa yang ada di dalamnya dan memperketat peraturan dan pengawasan terhadap pabrik-pabrik lain agar pengelolaan limbahnya tidak dibuang semena-mena. Jika perlu sanksi hukum harus tegas terhadap pelanggar atau pencemaran air yang bisa merusak kualitas air sehingga menjadikan banyak dampak negatif bagi warga.

Jika kualitas air tinggi dan tidak terjadi pencemaran air tentu kesehatan lingkungan ekosistem air, dan kesejahteraan manusia dapat dipertahankan dengan baik. Air yang bersih dan tidak tercemar bisa mengurangi resiko adanya penyakit yang bisa menyerang manusia ataupun hewan dan juga air yang memiliki kualitas tinggi dapat meningkatkan produksi pangan untuk memberikan manfaat perubyang menjadi kebutuhan manusia sehari-hari. Penting untuk kita semua untuk dapat menjaga kualitas air agar tidak tercemar, karena air berperan penting dalam kesehatan lingkungan, ekosistem air, dan kesejahteraan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun