Parepare, 1 november 2023 --Â
Â
Daerah Sulawesi Selatan menghadapi tantangan yang semakin memburuk akibat krisis pencemaran udara yang melanda wilayah ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi udara di daerah Sulawesi selatan telah memprihatinkan. Peningkatan pencemaran udara ini telah menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan warga, karena berbagai penyakit pernapasan semakin melanda penduduk. Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas udara yang memburuk telah membawa dampak serius pada kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.
Warga Sulawesi Selatan dari berbagai kelompok usia dan latar belakang menjadi korban utama pencemaran udara ini. Anak-anak, lansia, dan individu dengan masalah pernapasan sekarang hidup dalam ancaman serius. Pencemaran udara di Sulawesi Selatan disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk emisi kendaraan bermotor, industri, dan kebakaran hutan. Partikel-partikel polutan seperti PM2.5 dan PM10 telah melebihi ambang batas aman menurut standar kualitas udara.
Tingkat pencemaran udara yang merosot menjadi krisis nyata dalam beberapa tahun terakhir. Musim kemarau yang panjang dan kebakaran hutan yang sering memburukkan situasi ini. Tingkat pencemaran udara menjadi sangat parah, terutama selama musim kemarau yang berkepanjangan. Seluruh wilayah Sulawesi Selatan terkena dampaknya. Kota-kota besar seperti Makassar, Kendari, dan Palu, bersama dengan kawasan pedesaan, semuanya menghadapi masalah serius ini.
Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya pengendalian emisi kendaraan bermotor, industri yang tidak ramah lingkungan, dan kebijakan yang belum memadai dalam mengatasi masalah ini. Perubahan iklim juga memengaruhi situasi dengan suhu yang lebih tinggi dan cuaca ekstrem. Dampak kesehatan dari pencemaran udara adalah yang paling mendalam. Penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru obstruktif kronik (PPOK) telah meningkat. Anak-anak dan lansia rentan terhadap serangan asma, sementara PPOK menjadi beban kesehatan yang lebih berat bagi masyarakat.
Pemerintah daerah dan berbagai LSM bekerja keras untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti pengendalian emisi, peningkatan transportasi umum, serta penegakan regulasi lingkungan menjadi fokus utama. Namun, situasi ini memerlukan kerjasama semua pihak untuk mengurangi dampak negatifnya. Krisis udara di Sulawesi Selatan adalah peringatan penting tentang perlunya tindakan cepat dalam mengatasi pencemaran udara yang semakin parah di wilayah ini. Upaya kolektif dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI