Mohon tunggu...
Bayu Nalury
Bayu Nalury Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penurunan Tingkat Pernikahan di Indonesia: Tren dan Dampaknya

4 Juli 2024   08:16 Diperbarui: 4 Juli 2024   12:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah pernikahan terus menurun sejak awal 2000-an. Faktor-faktor seperti perubahan sosial, peningkatan pendidikan, dan perubahan nilai-nilai tradisional berperan dalam tren ini. Banyak individu, terutama generasi muda, kini lebih memilih menunda pernikahan untuk mengejar karier dan pendidikan yang lebih tinggi.

Faktor ekonomi juga menjadi penyebab utama dalam penurunan tingkat pernikahan. Biaya pernikahan yang tinggi dan tuntutan ekonomi yang semakin berat membuat banyak pasangan ragu untuk segera menikah. Ditambah lagi, ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak merata sering kali membuat individu memilih untuk fokus pada stabilitas keuangan sebelum memulai kehidupan rumah tangga. Ketidakstabilan ekonomi ini menciptakan ketidakpastian yang berdampak pada keputusan untuk menikah.

Dampak dari penurunan tingkat pernikahan ini terlihat dalam berbagai aspek sosial. Misalnya, terdapat kekhawatiran mengenai penurunan angka kelahiran yang dapat memengaruhi struktur demografi Indonesia di masa depan. 

Selain itu, ada juga perubahan dalam pola pengasuhan anak, karena semakin banyak pasangan yang memilih untuk tidak menikah tetapi tetap memiliki anak. Perubahan-perubahan ini menuntut adaptasi kebijakan dari pemerintah untuk memastikan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga di tengah perubahan demografi dan nilai-nilai sosial yang berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun