Mohon tunggu...
Bayu Nalury
Bayu Nalury Mohon Tunggu... Mahasiswa - Writer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pola Tidur Begadang, Dampak dan Penyebab

3 Juli 2024   17:24 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pola tidur begadang adalah kebiasaan terjaga hingga larut malam atau bahkan hingga pagi hari. Meskipun ini kadang diperlukan, seperti untuk pekerjaan atau studi, kebiasaan begadang yang berkelanjutan bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun. 

Ketidakseimbangan ini sering menyebabkan gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan sepanjang hari, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.

Beberapa faktor yang menyebabkan pola tidur begadang antara lain tekanan pekerjaan, kebiasaan menggunakan gawai hingga larut malam, dan gaya hidup sosial yang aktif di malam hari. Teknologi, seperti smartphone dan komputer, juga memainkan peran signifikan dengan emisi cahaya birunya yang mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur. 

Untuk meminimalkan dampak negatif begadang, penting untuk menetapkan rutinitas tidur yang konsisten, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas gangguan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun