Pola tidur begadang adalah kebiasaan terjaga hingga larut malam atau bahkan hingga pagi hari. Meskipun ini kadang diperlukan, seperti untuk pekerjaan atau studi, kebiasaan begadang yang berkelanjutan bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun.Â
Ketidakseimbangan ini sering menyebabkan gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan sepanjang hari, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Beberapa faktor yang menyebabkan pola tidur begadang antara lain tekanan pekerjaan, kebiasaan menggunakan gawai hingga larut malam, dan gaya hidup sosial yang aktif di malam hari. Teknologi, seperti smartphone dan komputer, juga memainkan peran signifikan dengan emisi cahaya birunya yang mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.Â
Untuk meminimalkan dampak negatif begadang, penting untuk menetapkan rutinitas tidur yang konsisten, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bebas gangguan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H